Dibesarkan Gerindra hingga Jadi Menteri Malah Pamit, Sandiaga Uno Tak Tahu Terima Kasih?

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 25 April 2023 01:46 WIB
Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai sikap Sandiaga Uno yang memilih loncat ke partai politik lain demi posisi tertentu bukan bentuk terima kasih kepada partai Gerindra selama ini membesarekan namanya hingga menjadi Menteri Parekraf. Padahal, Sandiaga Uno sudah delapan tahun mengarungi bahtera politik bersama partai Gerindra. "Ketika loncatan itu dimaksudkan untuk menggapai posisi-posisi baru karena di posisi yang lama dia tidak merasa seperti yang diharapkan tentu itu bukan bentuk syukur dan terima kasih yang ditunjukkan selama ini," kata Muzani kepada wartawan, Selasa (25/4). Padahal, lanjut dia, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki andil yang besar dalam menaikkan nama Sandiaga dalam kancah perpolitikan nasional. Apalagi, tegas dia, Sandiaga menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ketika menjadi kader Partai Gerindra pada 2014. "Waktu itu, dia bukan orang yang terkenal. Beliau dikenal sebagai pengusaha, iya. Tapi, di bidang politik, tidak," ucapnya. Termasuk, ketika Sandiaga berajang dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta pada 2016. "Kemudian Pak Prabowo lah yang menggadang-gadang dia sebagai calon Gubernur DKI Jakarta untuk bertanding sama Ahok. 2017, akhirnya beliau bersanding dengan Anies sebagai Wakil Gubernur atas perjuangan semua kader Gerindra dan rakyat Jakarta, serta rekomendasi Pak Prabowo," ungkapnya. Saat itu Prabowo juga mendapuk Sandiaga untuk menjadi calon wakil presiden yang berduet dengannya pada Pilpres 2019. "Setelah itu, 2019 mendampingi Pak Prabowo tidak sampai terpilih, kemudian 1,5 tahun, dia terpilih sebagai Menparekraf sampai sekarang," ucapnya. Meski posisi politik Sandiaga tersebut terbilang sangat cepat dibanding kader Partai Gerindra lainnya. Namun, dia menyayangkan keputusan Sandiaga untuk pamit dari partainya. "Pak Prabowo katanya mentornya, Pak Prabowo katanya guru politiknya, Prabowo katanya seniornya," ucap dia. Dengan demikian, Sandiaga Uno tak pantas ditiru politikus di Tanah Air. "Tentu itu bukan sebuah kepatutan yang bisa dicontoh, itu bukan etik yang bisa diteladani," kata Muzani.