Anies Baswedan Jangan ke-GR-an Sehingga Tuduh Jokowi Menghalanginya

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 25 Mei 2023 00:44 WIB
Jakarta, MI - Pengamat politik Fernando Emas meminta Anies Baswedan sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pendapat. Pasalnya, kata dia, pernyataan Anies Baswedan dihadapan para relawannya pada Minggu (21/5) yang meminta agar negara tak ikut campur dalam proses pencapresan seseorang, merujuk pada penggiringan opini seolah Anies teraniaya. “Jangan membangun narasi yang mendiskreditkan pihak lain dan seolah dirinya tertekan serta teraniaya," kata Fernando, Kamis (25/5). Pernyataan Anies mengandung tuduhan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Fernando menilai bahwa Anies seolah mengutarakan bahwa Presiden Jokowi menghalangi pencapresannya di Pemilu 2024. “Tentu ini merupakan tuduhan tanpa mendasar dan ingin memainkan seolah ia teraniaya. Hal ini akan menjadi fitnah terhadap Presiden Jokowi,” tegas Direktur Rumah Politik Indonesia ini. Sebagai bakal calon presiden, seharusnya Anies Baswedan membangun suasana politik yang kondusif dan tidak membuat pernyataan yang cenderung fitnah. “Anies Baswedan jangan ke-GR-an sehingga menuduh Jokowi ingin menghalangi pencapresannya. Jangan sampai menuding proses hukum yang menimpa Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate seolah ikut campurnya Jokowi terhadap pencapresan Anies Baswedan. Apakah proses hukum Formula E yang sedang berlangsung di KPK juga menjadi dasar pernyataan Anies tersebut?” tanya Fernando. Untuk itu, Fernando meminta Anies tak perlu ambil pusing dan berkoar bahwa ia teraniaya. Jika rakyat sudah memilih dan semua faktornya terpenuhi tentu Anies akan melenggang dengan lancar. “Kalau memang rakyat menghendaki, dan partai pendukung memenuhi persyaratan serta tidak ada persoalan hukum, seharusnya Anies Baswedan memiliki keyakinan untuk bisa ikut kontestasi pilpres 2024 karena tidak ada celah negara untuk menghalanginya,” pungkasnya.