Diduga Data Dukcapil Bocor, DPR Sebut Hacker Temukan Banyak Kelemahan di Server Pemerintah

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 19 Juli 2023 21:48 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi I DPR, Sukamta, menyoroti dugaan kebocoran data Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia menilai, kebocoran data pribadi harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Dia menilai, bocornya data kependudukan ini harus di respon cepat oleh pemerintah. Sebab, dikhawatirkan digunakan untuk kepentingan tertentu. “Data penduduk Indonesia kembali bocor dan kali ini data kependudukan yang bocor, merupakan data yang sangat privasi sehingga sangat merugikan serta membahayakan warga negara Indonesia,” ujar Sukamta dalam keterangan tertulis yang diterima MonitorIndonesia.com, di Jakarta, Rabu (19/7/2023). Diketahui, sejumlah 337.225.465 data yang dijual di dark web cukup lengkap. Mulai dari NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nomor akta lahir, golongan darah, agama, status pernikahan. Selanjutnya, nomor akta nikah dan nomor akta cerai, peningkatan tanggal nikah/tanggal cerai, kelainan fisik, penyandang cacat, pendidikan akhir, jenis pekerjaan, NIK ibu, NIK ayah, nama lengkap ibu, hingga nama lengkap ayah. “Kebocoran data yang berulang di lembaga-lembaga pengelola data milik pemerintah menunjukan hacker telah menemukan kelemahan yang sama diberbagai server data pemerintah. Sehingga, harus dilakukan upaya luar biasa untuk mencegah kebocoran kembali,” pungkasnya. (ABP)     #DPR #Kebocoran Data Dukcapil