PDIP Kutuk Keras Pernyataan Rocky Gerung yang Dinilai Hina Presiden Jokowi

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 31 Juli 2023 23:09 WIB
Jakarta, MI - PDI Perjuangan mengutuk keras pernyataan Rocky Gerung yang dinilai telah menghina Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagaimana dalam video viral di media sosial. Menurut PDIP, pengamat politik itu telah menggunakan kata-kata di luar kepantasan untuk menyerang martabat dan kehormatan Presiden Jokowi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan hingga warga negara. "Kami menilai pernyataan bahwa Presiden itu sebagai 'baji*gan yang tolol' adalah puncak kerusakan akhlak, degradasi nalar dan kemandulan akal sehat," ujar Sekretaris Jenderal DPP (PDIP) Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Senin (31/7). Menurut Hasto, Rocky Gerung telah secara sadar sedang berusaha menghasut publik dengan kata-kata yang sangat menghina, tendensius dan nirbudi pekerti. Memang, tambah Hasto, PDIP sendiri sebenarnya menghormati setiap perbedaan pendapat dalam negara demokrasi dan hal tersebut juga menjadi kultur kepemimpinan Jokowi. Namun, menurutnya yang dilakukan Rocky lewat pernyataannya sudah masuk delik penghinaan terhadap presiden, dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik, dan bahkan sudah masuk ke kategori ujaran kebencian. "PDI Perjuangan memprotes keras dan meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf. Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban," pungkasnya. Seperti diberitakan berdasarkan video viral, bahwa Rocky secara terang-terang melontarkan perkataan kasar tersebut saat menyinggung proyek IKN. "Tidak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia hanya memikirkan nasibnya sendiri. Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya, dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu "bajingan" yang "tolol", sekaligus "bajingan" pengecut," kata Rocky Gerung. (Wan)