Jangan-jangan PSI Main Politik Dua Kaki

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 7 Agustus 2023 09:02 WIB
Jakarta, MI - Mantan Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof. Henri Subiakto menyoroti keputusan Muhammad Guntur Romli yang menyatakan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keputusan itu diambil Guntur setelah melihat sinyal kedekatan partainya itu dengan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, PSI akan semakin ditinggalkan jika menjadi partai yang pragmatis. “PSI akan semakin ditinggalkan banyak orang jika jadi partai pragmatis dan meninggalkan idealisme yg belakangan ini sulit dicari dari para politisi dan partai-partai lain,” ujar Henri Subiakto di akun Twitter pribadinya dikutip Monitorindonesia.com, Senin (7/8). Meski hal ini merupakan salah satu bentuk kekecewaan PSI kepada PDIP. Namun, lanjut dia, mereka dituntut untuk terus komitmen dengan arah politik dan tidak terpengaruh dengan sikap koalisinya. “Walau katakanlah perubahan PSI ini adalah dampak kekecewaan hubungannya dengan PDIP. Tapi sebaiknya PSI komit pada arah politik konstituennya tanpa terganggu dengan sikap PDIP,” bebernya. Di lain sisi Henri juga mengingatkan kepada PDIP untuk segera intropeksi diri dan jangan terlalu percaya diri berkat kemenangan di pemilu 2019. Karena jika mereka terus melakukan hal tersebut, maka itu bisa saja merugikan Ganjar Pranowo yang di dorong sebagai calon Presiden. “Bagi PDIP saatnya introspeksi, jangan terlalu percaya diri, jangan merasa paling besar, karena pemenang Pemilu 2019,” ungkapnya. “Kesan sombong, kaku, merasa paling solid, merasa paling berhak, hingga tidak butuh partai kecil, dan Kesombongan lain, hanya akan merugikan Ganjar dan PDIP sendiri,” ucapnya. Konstelasi politik yg membuat PDIP sekarang menjadi terbesar itu tidak lepas pada keberadaan pak Jokowi yang maju bersama PDIP. Terkait gerakan politik PSI saat ini, pakar komunikasi itu menyebut jika partai yang dipimpin Giring Ganesha itu mengikuti jejak politik Joko Widodo (Jokowi). “PSI yang awalnya tegak lurus politiknya ke Presiden Jokowi, sekarang malah dengan Prabowo membuka komunikasi dan terkesan bisa koalisi," katanya. "Jadilah kontroversi, yang menyebabkan kekecewaan orang seperti Guntur Romli. Atau jangan-jangan apa yg dilakukan PSI ini atas sepersetujuan Jokowi, ikut-ikut terkesan bermain politik dua kaki. Kita tunggu saja nanti,” imbuhnya. (Wan) #PSI