Ada Usulan Pajak Judi Online, Kenapa Gak Sekalian Bangun Casino?

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 8 September 2023 19:35 WIB
Jakarta, MI - Kenapa tidak sekalian bangun Casino, jika memang ada usulan pajak judi online (Judol) oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi dan Komisi I DPR RI, Christina Ariyani melalui kanal Youtube Komisi I DPR kemarin? Hal ini diungkapkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI, Susi Pudjiastuti dalam unggahannya di X, @susipudjiastuti seperti dikutip Monitorindonesia.com, Jum'at (8/9). Menurutnya, fenomena judi online ini paling banyak menyeret kalangan menengah ke bawah masyarakat Indonesia. "Kenapa ga sekalian aja bangun Casino, karena mereka punya customer yang berasal dari kalangan atas," kata Susi Pudjiastuti. "Judi Online yang kena banyak masyarakat kalangan bawah. Membuat kalangan ini menjadi tambah miskin. Kehilangan harta benda yang mereka tidak banyak punya," kunci Susi. Diketahui, usulan memajaki judi online ini disampaikan Budi Arie Setiadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Senin (4/9). Hal ini telah memantik hujatan berbagai kalangan. Menurut Budi judi online termasuk kejahatan trans-nasional karena server situsnya di luar negeri seperti Kamboja dan Filipina. Kendati begitu Kominfo akan serius memberantas judi online. Meskipun, sambung mantan ketua relawan pro Jokowi tersebut ada pihak yang mengusulkan padanya untuk memajaki judi online. "Saya berdiskusi dengan banyak pihak bilang, 'ya sudah dipajakin saja'. Dibuat terang dipajakin, kalau enggak kita juga kacau," ungkap Budi. Budi Arie kemudian menjelaskan alasan di balik usulan itu agar uang dari Indonesia tak lari ke negara lain. Sebab, dia mengeklaim, di negara ASEAN hanya Indonesia yang tidak melegalkan perjudian. Menteri Budi menaksir uang lari ke luar negeri dari transaksi judi online mencapai Rp150 triliun dan nilainya semakin besar setiap tahun. Itu mengapa muncul usulan dari sejumlah pihak kepadanya agar memajaki judi online. Dengan begitu negara tidak dirugikan dan anak-anak bisa dilindungi, Budi mengklaim. Dia pun menduga ada kelompok tertentu di negara lain yang memanfaatkan kampanye anti-judi di Indonesia. "Masa sebagai bangsa bodoh banget sih. Jangan-jangan ada proxy-proxy dari negara lain yang suruh kita untuk anti judi di sini, duitnya ke negara itu. Kita harus realistis sebagai bangsa," pungkasnya. (An)