Diduga Langgar Etik, Ketua DPC Gerindra Semarang Dicopot

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 10 September 2023 16:12 WIB
Jakarta, MI - Joko Santoso, Ketua DPC Gerindra Semarang dicopot dari jabatannya oleh Majelis Kehormatan Partai Gerindra buntut dugaan pelanggaran etik (pemukulan) yang dilakukannya terhadap kader PDI Perjuangan, Suparjianto, Minggu (10/9). "Yang bersangkutan bersalah dan diberikan sanksi cukup berat diberhentikan sebagai ketua DPC Gerindra Kota Semarang," kata Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman. Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini, pemberhentian Joko karena dianggap telah melanggar Pasal 68 AD/RT Partai Gerindra, yakni perihal jati diri seorang kader yang harus bersikap sopan dan rendah hati. "Beliau tadi dalam pengakuannya mendatangi rumah kader PDIP, masuk kemudian juga membentak-bentak, diakui sendiri. Nah itu sudah cukup bagi kami untuk menjatuhkan putusan," ungkapnya. Meski dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC, Joko tetap sebagai kader Partai Gerindra. Sehingga ke depan akan dilakukan pengangkatan Ketua DPC Semarang yang baru. "Enggak keluar dari kader. Jadi ketua DPC sudahnya setengah mati mba. Bukan hanya, bukan hanya. Itu (dipecat dari Ketua DPC) sanksi yang sangat berat," lanjutnya. Soal dugaan penganiayaan, hingga kini Partai Gerindra mengklaim belum mendapatkan keterangan saksi. Hal itu di luar kewenangan mereka, sebab ranah pidana. “Ada dua versi kalau kami baca di media, ada yang mengatakan terjadi penganiayaan, sementara ada versi lain, banyak beberapa saksi lain tidak terjadi kontak fisik," beber Habiburokhman. Oleh karena itu, Gerindra sepakat menyerahkan dugaan pemukulan ke aparat penegak hukum untuk mengusutnya. Ia mengatakan pihaknya berharap polisi bekerja secara profesional. “Jika memang bersalah dinyatakan bersalah, jika tidak bersalah jangan dinyatakan bersalah, harus sesuai dengan bukti-bukti yang ada, kita kawal sama-sama," tandas Habiburokhman. Ketua DPC PDIP Semarang Hendrar Prihadi sebelumnya mengatakan bahwa peristiwa pemukulan itu terjadi sekitar pukul 21.45 WIB pada Jumat (8/9). "Tadi malam hari Jumat jam 21.45 WIB ada kawan kami Pak Suparjianto warga Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, yang didatangi ketua DPC Gerindra," katanya. "Kemudian tanpa ba-bi-bu Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD, Kota Semarang itu memukul kader kami," tambah Hendrar. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kata dia, meminta kader PDIP meredam emosi dan melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian. Insiden tersebut juga sudah dilaporkan kepada Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Namun demikian, Joko membantah melakukan pemukulan terhadap salah satu kader PDI Perjuangan gara-gara pemasangan bendera partai politik yang pemberitaannya marak. Dalam pernyataannya di Semarang, pada Sabtu (9/9), Joko mengaku pada Jumat (8/9) malam sekitar pukul 21.30 WIB memang mendatangi rumah Suparjianto yang kebetulan salah satu kader PDI Perjuangan. Kedatangannya tersebut untuk menanyakan mengenai pemasangan bendera di Gang Garuda yang merupakan tempat tinggal Joko, dan dijawab singkat oleh Suparjianto. "Saya hanya disuruh, Om," singkatnya. Joko pun ingin mengklarifikasi mengapa pemasangan bendera partai berlambang banteng hanya dilakukan di RT 03 RW 04 Kelurahan Bandarharjo yang kebetulan merupakan tempat tinggalnya. (An) #Ketua DPC Gerindra Semarang Dicopot