Gerindra: Tidak Mungkin Duet Prabowo-Ganjar Terwujud

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 22 September 2023 16:57 WIB
Jakarta, MI - Waketum partai Gerindra Habiburokhman menilai peluang Prabowo Subianto berpasangan dengan bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo tidak mungkin terwujud, sebab dalam satu koalisi tidak bisa ada dua capres. Sebelumnya Habiburokhman mengatakan soal Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sudah mulai membahas hal teknis seperti visi, misi dan program yang akan diperjuangkan dan kesolidan KIM. "Saat ini koalisi pendukung Pak Prabowo, Koalisi Indonesia Maju, sudah berbicara hal teknis, bukan lagi soal wacana-wacana besar, gagasan-gagasan besar, tapi soal visi misi dan program-program perjuangan. Artinya apa, artinya koalisi ini sudah semakin solid," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/9). Dia menegaskan partai koalisi pendukung Prabowo sangat siap jika ada dua ataupun tiga poros pada Pilpres 2024 karena pada dasarnya mereka mendukung Prabowo. "Apakah akan nanti dua poros, tiga poros, ya kita ikut saja yang mana. Yang jelas Pak Prabowo akan tetap maju sebagai capres," ujarnya. "Ya di sisi lain, di satu sisi kami tentu menghormati PDIP partai besar. Kami punya kemiripan secara ideologis, lalu secara politik juga kami punya kesamaan sikap bahwa kita sama-sama memandang prestasi pemerintahan saat ini sangat bagus dan harus dilanjutkan," lanjutnya. Namun kata dia, pihaknya tetap mencalonkan Prabowo sebagai capres, karena sudah mendapat restu dukungan dari parpol-parpol "Tetapi secara teknis, kami mencalonkan Pak Prabowo sebagai capres, itu keputusan resmi partai dan sekarang didukung oleh beberapa partai politik. Pak Ganjar juga demikian adanya, ditetapkan oleh rekan-rekan di PDIP sebagai capres," imbuhnya. Dia berujar duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024 tidak mungkin terwujud. Karena menurutnya tak mungkin ada dua capres dalam satu koalisi. "Tentu kita tidak akan memaksakan diri. Nggak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres berarti bisa maju dua-duanya, jadi kalau toh kita akhirnya bisa bertanding, bertandingnya pun dalam semangat persaudaraan, karena frekuensi besarnya sama, hanya soal memang kita sama-sama sudah dicapreskan dan itu sudah keputusan resmi partai masing-masing," lanjutnya. (DI)