Belum Juga Dikuningkan, Gibran Tunggu Dipecat dari PDIP

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 8 November 2023 09:30 WIB
Bakal Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka (Foto: Dhanis/MI)
Bakal Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Direktur Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai Gibran Rakabuming Raka lebih memilih dipecat dari PDI Perjuangan ketimbang pamit mengundurkan diri. 

Menurutnya, PDIP akan memainkan isu politik pengkhianatan yang dilakukan pihak Gibran dan Joko Widodo kepada PDIP untuk menciptakan sentimen negatif publik. 

"Gibran secara politik memang lebih memilih dipecat daripada mengundurkan diri. Sebab, kalau dia mengundurkan diri, maka pihak PDIP akan menggunakan isu ini untuk mengafirmasi pengkhianatan Gibran dan keluarga," katanya saat dihubungi Monitorindonesia.com, Rabu (8/11).

Kata Subiran, jika Gibran resmi dipecat seperti yang terjadi pada Budiman Sujatmiko, maka idealnya Gibran berpotensi besar gabung ke Golkar. Supaya mendapatkan suaka dan dukungan politik yang lebih kuat. 

"Kita tahu Golkar ini partai besar dan nomor 2 perolehan kursi di Parlemen. Kalau di PSI kan sudah ada Kaesang, jadi kurang tepat kalau gabung di PSI," ujarnya. 

"Jadi secara kalkulasi politik Gibran lebih tepat masuk Golkar, istilahnya balas jasa terima kasih karena sudah dibackup Golkar," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Subiran mengatakan, bergabungnya Gibran ke Golkar akan saling menguntungkan bagi kedua pihak. 

"Keduanya saling simbiosis mutualisme. Golkar akan dapat "Jokowi Effect" dan elektoral gen Z dan Milenial. Sedangkan Gibran akan mendapatkan suaka politik dari Golkar di Parlemen dan punya bodyguard untuk kanter isu yang dilancarkan elite PDIP," paparnya. (DI)