Anies: Pertumbuhan Ekonomi Naik, Tapi Lapangan Pekerjaan Merosot

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 8 November 2023 11:52 WIB
Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan (Foto: Dhanis/MI)
Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan, mengkritik kebijakan pemerintah yang terlalu fokus pada pertumbuhan ekonomi eksklusif. Sehingga tak mampu menekan angka pengangguran, yang jumlahnya semakin tinggi di setiap tahun.

"Kita alhamdulillah berhasil meningkatkan angka rata-rata pertumbuhan di atas 6 persen. Tapi, ini tidak kemudian muncul menjadi lapangan pekerjaan yang setara," kata Anies dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11)

Anies mengatakan, pemerintah saat ini giat mendorong investasi, tapi lupa memikirkan nasib rakyat yang tak memiliki pekerjaan. 

"Negara ketika bicarakan tentang lapangan kerja, bukan hanya dorong investasi," ujarnya. 

Anies mengakui ada pembangunan yang besar di era Joko Widodo, baik itu infrastruktur maupun hilirisasi. Namun, hal itu tak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. 

"Masyarakat lalu menjadi penonton, tidak menikmati besarnya pertumbuhan ekonomi di kawasan itu," terang Anies.

Peningkatan investasi, lanjut Anies, tak mampu menekan angka pengangguran secara signifikan. Realisasi investasi memang meningkat dari Rp 399 triliun pada 2013 ke Rp1.200 triliun pada 2022.

"Tapi penyerapan tenaga kerja signifikan menurun," tandasnya.

Sementara, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang per Agustus 2023 atau setara, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,32 persen dari total 147,71 angkatan kerja. (DI)