Kerap Menolak Pembangunan IKN, Poros AMIN Hanya Cari Sensasi
Jakarta, MI - Pengamat Politik Citra Institute Efriza, menilai penolakan pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) yang digencarkan oleh poros pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) tidaklah serius.
Menurutnya, apa yang disuarakan oleh poros AMIN soal IKN merupakan bagian dari strategi politik untuk merebut suara kepada pihak-pihak yang tak setuju atas pembangunan IKN.
"Diyakini ini adalah strategi politik yang dilakukan oleh pasangan ini. Sebab pasangan ini dipertanyakan makna perubahannya oleh publik. Pernyataan-pernyataan dari kubu Koalisi Perubahan pada dasarnya mereka ingin merebut ceruk pemilih yang kontra terhadap pembangunan IKN," kata Efriza saat dihubungi Monitorindonesia.com, Jumat (1/12).
Kata Efriza, sasaran utama dari strategi politik ini ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang khawatir akan dipindahkan ke IKN oleh Pemerintah.
"Utamanya mereka mengincar ceruk pemilih dari ASN yang khawatir jika pembangunan IKN ini terus berjalan mereka akan menjadi pelaku utama yang akan dikirim ke sana oleh pemerintah," ujarnya.
Selanjutnya, proyek pembangunan IKN tak mungkin dihentikan oleh Anies apabila terpilih menjadi Presiden. Sebab, masih ada kedua partai pendukungnya yang berada dalam pemerintahan untuk menyetujui pembangunan IKN, kecuali PKS
"Jika dicermati sebenarnya Anies tidak benar-benar menolak, ia masih mempelajari dan mencermati, bahkan memungkinkan untuk melanjutkan tetapi dengan merevisinya. Bahkan, kedua partai yang berada di koalisi perubahan seperti PKB dan Nasdem jelas-jelas mereka tergabung di pemerintahan dan menyetujui proyek ini," jelasnya.
Untuk itu, narasi politik yang sedang dibangun poros AMIN dengan terus menyuarakan menolak IKN merupakan cara untuk mendapatkan perhatian publik yang kontra terhadap IKN.
"Jelas ini menunjukkan komentar mereka hanya sekadar cari sensasi agar dapat meraih suara publik dalam posisi yang kontra, utamanya ASN yang khawatir ditempati di lokasi proyek pembangunan IKN," tandasnya. (DI)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
PKS Klaim Sudah Ada Ketertarikan dari Beberapa Parpol untuk Usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta
8 jam yang lalu
Eks Petinggi Pertamina Tersangkut Korupsi Lagi - 'Jika tak berubah, maka tak mustahil setiap Dirut Pertamina nikmati uang haram seolah wajar saja'
9 jam yang lalu
Intip LHKPN Hari Karyuliarto, Eks Dirgas Pertamina Diduga Tersangka Korupsi LNG
3 Juli 2024 11:41 WIB
Diduga Tersangka Korupsi LNG, Ini Profil Eks Dirgas Pertamina Hari Karyuliarto dan Eks Plt Dirut Pertamina Yenni Andayani
3 Juli 2024 10:53 WIB