PDIP Kritik Program Pemberian Makan Siang dan Susu Gratis

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 12 Desember 2023 15:45 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah (Foto: Ist)
Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah, mengkritik program pasangan capres-cawapres nomor urut 2 yang dinilai membuang-buang anggaran negara. 

Menurutnya program pemberian makan siang dan susu gratis bukanlah program kerakyatan yang selama ini menjadi karakter Joko Widodo. 

"Apalagi konon program tersebut akan mengambil anggaran dari program-program kerakyatan yang sudah ada. Ini contoh kecil narasi yang bisa kami utarakan bahwa program kerakyatan Pak Jokowi mengalami penyimpangan," kata Said kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/12).

Selain itu, dia menjelaskan bahwa konsep pemimpin blusukan, menangkap aspirasi dan pikiran rakyat yang selama ini dilakukan oleh Joko Widodo, hanya mampu dilakukan oleh Ganjar Pranowo.

"Mari kita bandingkan, siapa calon presiden yang telah blusukan berkeliling Indonesia selain Ganjar Pranowo?," tanya Said. 

"Calon presiden yang menyatakan penerus Jokowi buktinya hanya sesekali saja bergerak menyapa rakyat, selebihnya malah banyak menggelar pertemuan-pertemuan terbatas kalangan elite," tambahnya.

Kat Said, Program-program kerakyatan Presiden Joko Widodo akan terus dikonsolidasikan oleh pasangan Ganjar-Mahfud.

Untuk itu, pihaknya akan menyempurnakan berbagai program kerakyatan seperti Kartu Indonesia, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja dalam wujud simplifikasi, yakni cukup satu kartu sakti yang berlaku untuk semua program kerakyatan yang selama ini berjalan baik membantu rakyat.

"Legasi program ini akan kami jaga dengan baik karena memang kemanfaatannya diterima baik oleh rakyat. Kami akan eskalasi 'kan program-program ini untuk bisa menjangkau lebih banyak rakyat kita," pungkasnya.