Megawati: Setelah Pemilu Enggak Ribut Saya

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 10 Januari 2024 13:07 WIB
Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato pada HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (10/1)
Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato pada HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (10/1)

Jakarta, MI - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa pemilihan umum (Pemilu) bukanlah alat elite politik untuk melanggengkan kekuasan dengan segala cara. 

Menurut mantan presiden ini, di dalam pemilu ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. "Saya pernah presiden, setiap setelah pemilu enggak ribut saya, ya sudah karena rakyat memilih ya sudah. Kekuasaan itu tidak langgeng, yang langgeng itu yang di atas loh, kekuasaan akan berhenti apapun jabatannya," kata Megawati dalam pidato politik HUT PDIP ke-51 di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1).

Hasil pencermatannya akhir akhir ini, kata dia, arah pemilu sudah bergeser. Ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi, namun saya bersyukur ada kekuatan nurani yang berbicara.

"Saya ikut merasakan bagaimana pergerakan masyarakat sipil, mahasiwa dengan kemurnian idealisme, bahkan saya lihat ada seorang ibu, Ibu Sinta di Jatim, Ketua RT di Jateng mereka berani sampaikan sikapnya," kata dia.

"Ingat saya masukkan message, saya pasti harus tau siapa yang melakukan, ini negara merdeka dan berdaulaut, tidak ada yang merasa sebagian berkuasa, kekuasaan di tangan rakyat," imbuh Megawati.

Dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan, hadir pula Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan sahabat Megawati. (wan)