Eks Napi Terorisme Dukung Anies Baswedan, TKN Prabowo-Gibran: Lihat Track Record
![Dhanis Iswara](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/VoNo6JTUrDAPOfAguLpW0li1Z5jIpivBSpcblvgu.jpg )
![Eks Napi Terorisme Dukung Anies Baswedan, TKN Prabowo-Gibran: Lihat Track Record Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/a4026177-308a-442b-be34-8e2782ac77b8.jpg)
Jakarta, MI - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa, menanggapi soal kabar dukungan mantan terpidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir kepada pasangan calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Menurutnya masyarakat harus dapat melihat rekam jejak terhadap orang yang memberikan dukungan itu. Pasalnya, beberapa tahun yang lalu Indonesia kerap disibukkan dengan masalah terorisme.
"Tentu kita harus lihat track record beliau-beliau siapa, dalam konteks negara kebangsaan ini kita masih ingat beberapa tahun yang lalu terorisme ada dimana-mana dan juga kekerasan atas nama agama," kata Ali di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/1).
Karena itu ia membandingkan, jika di dalam keyakinan Nahdlatul Ulama ukuran untuk memilih calon pemimpin bangsa ialah harus yang sejalan dengan nilai-nilai yang telah dituangkan oleh para leluhur bangsa, seperti Pancasila dan Undang-Undang Dasar serta menjiwai Bhinneka Tunggal Ika.
"Kalau teman-teman PBNU dan NU mayoritas yang ada di Indonesia dalam hal memilih itu harus sejalan dengan Pancasila, harus sejalan dengan UUD. Dan harus betul-betul menerima bhineka tunggal Ika serta NKRI itu adalah sebuah kewajiban," ujarnya.
"Kalau ada yang lain ya yang memiliki latar belakang, yang masih mempertanyakan NKRI kok ke 01, itu tidak sejalan dengan komitmen kebangsaan bahwa negara pancasila adalah muahadah wathaniah," tambahnya.
Meski begitu, ia tak memaksa masyarakat untuk memilih atau memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran dan menolak yang lain, karena itu adalah hak setiap warga negara.
"Jadi gini setiap orang menjatuhkan pilihan dan dukungan adalah warga negara, adalah hak warga negara," jelasnya.
Sebelumnya, beredar rekaman suara Abu Bakar Ba'asyir menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan. Putra Ba'asyir, Abdul Rohim pada Senin (15/1), mengkonfirmasi bahwa rekaman suara itu berisikan pernyataan ayahnya.
Dalam rekaman yang beredar Abu Bakar Ba'asyir menjelaskan Pilpres bukan sekedar ideologi, melainkan sebuah alat yang bertujuan untuk membela Islam.
"Jadi kita boleh mengikuti operasi ini untuk membela islam. Caranya yaitu memilih presiden yang paham islam. Capres yang tiga itu yang paham Islam itu cuma 1 yaitu yang nomor 1 namanya Anies Baswedan. Itu yang wajib kita pilih," kata Baasyir dalam rekaman suaranya di sebuah akun Tiktok. (DI)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Nasib Kasus Dugaan Korupsi Formula E Pasca Firli Bahuri Tersangka Pemerasan Ilustrasi - KPK - Formula E (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/nasib-kasus-dugaan-korupsi-formual-e-pasca-firli-bahuri-tersangka-pemerasan.webp)
Nasib Kasus Dugaan Korupsi Formula E Pasca Firli Bahuri Tersangka Pemerasan
9 Juni 2024 01:52 WIB
![Sindir Prabowo, Anies Minta Semua Pihak Hormati Aksi Demonstrasi di MK Capres nomor urut 1, Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/capres-nomor-urut-1-anies-baswedan-foto-midhanis.webp)
Sindir Prabowo, Anies Minta Semua Pihak Hormati Aksi Demonstrasi di MK
20 April 2024 20:52 WIB
![Mantan Ketua KPU RI: Kalau Pemilu 2024 Dinilai, Maka Hasilnya Itu Sangat Tidak Demokratis Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kanan) menjabat tangan mantan Ketua KPU masa jabatan 2004-2007 Ramlan Surbakti (kiri) (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kpu.webp)
Mantan Ketua KPU RI: Kalau Pemilu 2024 Dinilai, Maka Hasilnya Itu Sangat Tidak Demokratis
19 April 2024 17:17 WIB
![Amicus Curiae ke MK Diharap Tak Menimbulkan Kontroversi Berkelanjutan PBNU Gelar Halal Bihalal dan Konferensi Pers terkait situasi nasional dan global (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pbnu-gelar-halal-bihalal-dan-konferensi-pers-terkait-situasi-nasional-dan-global-foto-midhanis.webp)
Amicus Curiae ke MK Diharap Tak Menimbulkan Kontroversi Berkelanjutan
18 April 2024 21:11 WIB