Ganjar: Pemerintah Mesti Waras

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 4 Februari 2024 20:40 WIB
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo (Foto: MI/Dhanis)
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Calon presiden (capres) nomor urut 4 Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa pemerintah tak boleh anti kritik yang disalurkan melalui budaya.

Hal itu disampaikan Ganjar usai mendapatkan pernyataan capres 02 Prabowo Subianto mengenai budaya pada debat Pilpres kelima yang diselenggarakan oleh KPU RI di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2) malam. 

"Birokrat itu cukup fasilitasi saja dan para pelaku seni, budayawan dia lah yang mengerjakan, maka budaya akan tumbuh dan pemerintah akan bisa melihat bagaimana proses kreatif itu berjalan," kata Ganjar.

Kata Ganjar, para budayawan perlu dilindungi oleh pemerintah agar mereka bisa mengurus dirinya sendiri dan pemerintah pun tak boleh takut dikritik dengan cara-cara yang disampaikan melalui budaya.

"Kalau lah mereka kemudian berekspresi, pemerintah gak perlu takut. Masa takut sama pentasnya Butet, kamu boleh lho pentas tapi gak usah ngomong politik," ujar Ganjar.

Karena kata Ganjar, harus ada kritik ke pemerintah dan biarkan budaya berjalan pada prose seninya. Sedangkan pemerintah harus memperbaiki jika dikritik oleh rakyatnya.

"Pemerintah mesti dikritik, pemerintah mesti waras, pemerintah mesti dalam track dan biarkan mereka mengekspresikan dengan dengan seninya dengan karakternya, dengan budayanya," tegasnya.

"Dan kita cukup fasilitasi mereka yg akan mengerjakan, birokrasi tinggal duduk untuk melihat hasilnya," tambah Ganjar.

Sebagai informasi, debat tersebut mengangkat tema tentang kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. (DI)