Pukulan Telak untuk Ganjar yang Menuding Wiranto Dkk Jenderal Mencla-mencle

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Februari 2024 01:54 WIB
Ganjar Pranowo (Foto: MI/Aswan)
Ganjar Pranowo (Foto: MI/Aswan)

Jakarta, MI - Mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto angkat bicara soal tudingan calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyinggung tiga jenderal yaitu Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Agum Gumelar yang dinilai tidak konsisten alias mencla-mencle.

Meski Wirantotidak marah, namun dia membalas dengan istilah Jawa suro diro joyo diningrat lebur dening pangastuti.

Artinya, setiap kebencian, kemarahan, kekerasan hati akan luluh oleh kelembutan, kebijaksanaan, dan kesabaran.

Menurut Wiranto, jika respons tersebut dibalas dengan tendensi yang sama maka akan tercipta situasi panas.

“Sesuatu dan cara-cara seperti itu, cara-cara tidak sopan, tidak santun, tidak lazim, kalau kita lawan dengan cara yang sama maka keadaan akan menjadi panas dan masyarakat menjadi terpengaruh panas,” ujarnya saat Konsolidasi Serikat Mantan Aparatur Perangkat Desa (Semar Desa) se-Jawa Tengah (Jateng) di Kabupaten Semarang, dikutip pada Minggu (11/2).

Wiranto pun menjelaskan soal arah dukungannya kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sedangkan pada dua pemilu sebelumnya mendukung Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan rival Prabowo.

“Dulu memang betul 2014 dan 2019 Pak Wiranto tidak mendukung Pak Prabowo, Pak Wiranto mendukung Pak Jokowi karena waktu itu saya bandingkan keadaan negara, pergaulan internasional, dan kebutuhan masyarakat, maka presiden yang saya anggap hebat dan tepat ya Pak Jokowi,” tegasnya.

Kemudian, pada pemilu 2024 ini Wiranto menilai dibandingkan dengan capres lainnya, Prabowo yang siap melanjutkan kepemimpinan dan hasil pembangunan Jokowi dengan kemampuan, pengalaman, dan tekad mewakafkan seluruh sisa hidupnya buat negeri ini.

Selain itu, Prabowo juga sudah selesai dengan dirinya.

“Itu tidak mencla-mencle, itu pilihan dari hasil pemahaman yang mendalam bagi seorang warga negara yang dalam demokrasi diberi kebebasan untuk memilih. Enggak boleh mendidih darahnya, enggak boleh dendam, enggak boleh marah,” jelas Wiranto.

Wiranto lalu mengungkapkan alasannya tidak mendukung Ganjar.

“Lah mengapa enggak milih capres yang ini (Ganjar). Karena saya tahu, bukan saya ya yang mengatakan, tapi teman-temannya mengatakan bahwa yang bersangkutan itu kemlinthi".

"Yang mengatakan bukan saya, yang mengatakan teman-temannya di sana yaitu kemlinthi (sok, sombong), keminter (sok pinter) dan akhirnya bisa keblinger (sesat, keliru),” imbuhnya.