Benarkah Situasi Politik Pasca Pemilu 2024 Panas? Ini 3 King Maker Penentunya

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 21 Februari 2024 14:58 WIB
Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos (Foto: Ist)
Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pasca pemungutan suara Pemilu serentak 2024 dan hasil quick count lembaga survei maupun real count sementara KPU RI. Kubu pasangan calon (Paslon) 01 dan 03 masih belum menerima kenyataan tentang kekalahan telak mereka di Pemilu presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai ada 3 king maker dalam Pemilu 2024 yang dapat menentukan dan menciptakan situasi politik di Indonesia pasca Pemilu.

"Kita tahu betul dalam Pilpres 2024 ini ada 3 king maker politiknya, yakni Surya Paloh di 01, Presiden Jokowi di 02 dan Megawati di 03," kata Subiran kepada Monitorindonesia.com, Rabu (21/2).

Menurutnya, ketegangan atau kesejukan situasi politik dalam negeri, tergantung dari ketiga tokoh tersebut membangun pola komunikasi politik.

"Artinya eskalasi pasca pemilu bisa meninggi atau malah bisa merendah tergantung komunikasi politik ketiga king maker ini," ujarnya.

Menariknya kata Subiran, ditengah rencana pertemuan Megawati dan Surya Paloh terkait isu kecurangan pemilu, justru Surya Paloh lebih dulu merapat ke Istana untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. Sehingga tentu menjadi pertanyaan besar bagi publik kepada Surya Paloh dan koalisi perubahan.

Subiran menilai, dari segi komunikasi politik Presiden Jokowi, pertemuannya dengan Surya Paloh itu terdapat 3 makna yang sengaja diciptakan untuk membuat situasi politik Indonesia lebih kondusif.

"Pertama, merangkul lawan politik untuk sama-sama membangun Indonesia. Kedua, mencegah peleburan 01 dan 03 terutama dalam hal gugatan pemilu di MK," paparnya 

"Dan ketiga, memecah kekuatan politik 01 agar tidak lagi memiliki kekuatan politik apabila mereka berencana untuk menggulirkan hak angket dan interpelasi di DPR RI," tambahnya menegaskan. (DI)