Pengamat: Pemerintahan Jokowi Sudah Kebablasan

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 27 Februari 2024 13:54 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Ist)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pengamat Politik Citra Institute Efriza, mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semestinya fokus pada program kerjanya dan menyelesaikan masalah-masalah rakyat yang belum selesai sampai saat ini.

Efriza menilai, pemerintahan Jokowi sudah kebablasan dalam mengerdorse pasangan calon (Paslon) nomor urut 02, Prabowo-Gibran. Pasalnya hasil Pilpres belum diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, tetapi sudah membahas program kerja Paslon 02 itu dalam rapat kabinet.

"Pemerintahan Jokowi saat ini sudah kebablasan. Semestinya, Presiden Jokowi boleh saja mengendorse pasangan Prabowo-Gibran, ketika pra pemilu," kata Efriza saat berbincang dengan Monitorindonesia.com, Selasa (27/2).

Anehnya kata Efriza, program makan siang dan susu gratis bukanlah janji politik atau program Jokowi ketika Pilpres 2019 lalu, tetapi kenapa dibahas dalam rapat kabinet pemerintahan Jokowi.

"Presiden Jokowi harus ingat dengan tetap memprioritaskan visi-misi dan program kerjanya. Sebab, bagaimanapun program makan siang dan susu gratis bukan janji politik dan program Jokowi ketika terpilih di Pemilu Serentak 2019 lalu," ujarnya.

Karena itu, Efriza menilai, terlalu sibuknya pemerintah saat ini dengan program-program Prabowo-Gibran, maka ini adalah blunder yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.

"Pemerintah sudah salah dalam bersikap, blunder," tukas Efriza.

"Saat ini fokus terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran jika terpilih, dengan contoh fakta bahwa Ketika Sidang Kabinet Paripurna kemarin membahas rencana APBN 2025 untuk memfokuskan kepada agar berjalannya program makan siang dan susu gratis," tambahnya.

Lucunya kata Efriza, alasan yang dilontarkan pemerintah karena potensi kemenangan Prabowo-Gibran, sehingga diperlukan simulasi agar program tersebut berjalan.

"Alasan yang digunakan karena berpotensi menang dan terpilih pasangan Prabowo-Gibran, dan sekadar simulasi agar program itu berjalan," tuturnya. (DI)