Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Prabowo Patahkan Penilaian Negatif Anies dan Ganjar

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 29 Februari 2024 13:47 WIB
Capres 02, Prabowo Subianto (tengah) pada saat debat Pilpres tahap pertama di kantor KPU RI (Foto: MI/Dhanis)
Capres 02, Prabowo Subianto (tengah) pada saat debat Pilpres tahap pertama di kantor KPU RI (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto meraih penghargaan istimewa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupa kenaikan pangkat menjadi Jenderal Kehormatan. 

Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai penganugerahan tersebut telah mematahkan penilaian negatif dari capres nomor urut 01, Anies Baswedan dan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo atas kinerja Prabowo sebagai menteri pertahanan pada saat debat capres beberapa waktu lalu. 

"Penganugerahan jendral kehormatan bintang empat tersebut setidaknya memberikan bukti baik kepada loyalisnya maupun kepada lawan politiknya," kata Subiran kepada Monitorindonesia.com, Kamis (29/2). 

Kata Subiran, pangkat kehormatan tersebut bukti bahwa Prabowo benar-benar berjasa besar dalam dunia militer dan berkontribusi dalam kemajuan dunia pertahanan selama menjabat sebagai menteri pertahanan.

"Ini juga sebagai negasi atas penilaian yang diberikan oleh Ganjar dan Anies kepada kinerja kementerian pertahanan beberapa waktu lalu dalam sesi debat capres dan cawapres dimana Ganjar memberi skor 5 untuk kinerja Prabowo sebagai menteri pertahanan dan Anies memberikan skor 11 dari 100," ujarnya. 

Subiran menilai, wajar jika Prabowo mendapatkan penghargaan tersebut dari Presiden Jokowi, pasalnya prestasi yang ditorehkan Prabowo sejak menjadi menteri pertahanan terbilang banyak, seperti diplomasi pertahanan, industri pertahanan dan modernisasi alutsista TNI. 

"Hingga pengembangan sumber daya manusia bidang pertahanan, pembangunan sistem pendidikan melalui universitas pertahanan, proyek bantuan air bersih untuk masyarakat, dan masih banyak lagi. Itu belum deretan prestasinya selama menjadi TNI aktif," lanjutnya. 

Selain itu, kaya Subiran, penganugerahan tersebut juga telah membuat kawan dan para loyalis Prabowo bangga dan haru. Karena pasca tragedi 98, Prabowo terlalu banyak mendapatkan framming negatif seperti pelanggar HAM, Jenderal pecatan TNI dan lain-lain.

"Dengan kesabaran, keteguhan, dan jiwa Patriotismenya dia berjuang untuk memulihkan nama baiknya bukan dengan pidato atau retorika pembelaan. Tetapi, dengan dedikasi di dunia politik, dia berjuang untuk kembali mengabdi untuk bangsa dan negaranya dengan tujuan menjadi Presiden RI," pungkasnya. (DI)