Aburizal Bakrie Bicara Kemungkinan Golkar Ubah AD/ART, Peluang Jokowi jadi Ketum?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 17 Maret 2024 03:46 WIB
Joko Widodo (kiri) dan Airlangga Hartarto (kanan) (Foto: Istimewa)
Joko Widodo (kiri) dan Airlangga Hartarto (kanan) (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Wacana Joko Widodo (Jokowi) bakal menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) menggantikan Airlangga Hartarto, tampaknya harus berhenti dihembuskan.

Pasalnya, para Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar masih menginginkan Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu sebagai Ketua Umum.

Akan tetapi, menurut Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, jika Jokowi ingin menjadi Ketum, maka harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan dalam Angaran Dasar/Angaran Rumah Tangga (AD/ART) partai berlambang pohon beringing itu.

“Kalau (mau jadi) ketum itu ada aturannya,” ujar Aburizal Bakrie kepada wartawan di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/3/2024).

Syarat minimal untuk bisa menjadi Ketum kata dia, adalah menjadi kader selama lima tahun. “Namanya juga organisasi,” katanya.

Namun ada cara lain untuk bisa menjadikan Jokowi menjadi ketum Partai Golkar yakni mengubah AD/ART partai. “Ya mungkin saja kalau mau. Kalau (pengurus Golkar) di seluruh daerah mau, ya mau,” tukas mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus, mengatakan, bahwa seluruh DPD Golkar, masih menginginkan Ketua Umum Airlangga Hartarto tetap memimpin Golkar ke depan. 

Bahkan, kata Lodewijk, para Ketua-Ketua DPD itu menyatakan keinginannya agar Airlangga kembali dipilih sebagai Ketua secara aklamasi nanti pada Munas Golkar, bulan Desember 2024 mendatang.

“Kami sudah bicara secara internal, ya sebelum munas. Keinginan mereka (para Ketua DPD) agar Airlangga aklamasi, aklamasi, aklamasi,” kata Lodewijk belum lama ini.

Alasan para Ketua DPD Golkar memilih Airlangga secara aklamasi kembali memimpin Golkar, ungkap Lodewijk, karena penilaian atas capaian prestasi Airlangga memimpin Golkar. 

“Kepemimpinan Airlangga dinilai berhasil. Itu faktornya sehingga mereka meminta aklamasi, Airlangga aklamasi,” ungkapnya.

4 Nama Caketum Golkar

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengungkapkan nama-nama yang berpeluang maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Pemilihan Ketua Umum partai berlambang pohon beringin ini bakal dilangsungkan saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, akhir tahun ini. 

Tiga nama yang disebut Bamsoet adalah kader Golkar yang saat ini menjabat sebagai menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Ada Pak Airlangga, kemudian ada Pak Agus Gumiwang, kemudian ada Pak Bahlil," kata Bamsoet saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar, saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Sementara itu, Agus Gumiwang Kartasasmita adalah Menteri Perindustrian. 

Sedangkan, Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Selain ketiga nama diatas, satu kader lainnya yang disebut Bamsoet berpeluang menjadi calon Ketum Golkar adalah dirinya sendiri. 

"Ya ada setidaknya santer 4 suara yang muncul di permukaan yang akan bertarung di forum Munas tahun ini," ujarnya.

Saat ditanya tentang kemungkinan nama Presiden Joko Widodo masuk dalam bursa Ketua Umum Partai Golkar sebagaimana digadang-gadang akhir-akhir ini. 

Ketua MPR RI ini enggan menjawab dan meminta hal itu ditanyakan saja kepada Presiden Jokowi. Hanya saja, dirinya menegaskan bahwa Partai Golkar terbuka apabila Jokowi bergabung sebagai kader. "Sebagaimana posisi ketua umum kami, maka kita sebagai partai terbuka menerima siapa saja," tandasnya.