Maruarar Sirait: Bangsa Ini Butuh Contoh Kerukunan Dalam Tindakan, Bukan Hanya Retorika

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 2 April 2024 23:50 WIB
Maruarar Sirait (Foto: MI/Dhanis)
Maruarar Sirait (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Maruarar Sirait atau biasa yang disapa Ara, buka suara soal pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo dan Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani dalam acara buka puasa bersama. 

Menurutnya pertemuan itu adalah hal yang biasa, ia mencontohkan bagaimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan contoh tentang hubungannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

"Saya pikir Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah kasih contoh bagaimana tahu waktunya bersaing, bersatu, dua kali bersaing presiden, 2014, kemudian mereka bisa bersatu tahun 2019 dan itu contoh yang baik ya," kata Ara di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2024). 

Kata Ara, hubungan Jokowi dan Prabowo adalah ibarat prototipe dalam hal kerukunan sesama tokoh bangsa. Kerukunan di antara keduanya bukan hanya sekadar retorika dalam sebuah pidato. 

"Sehingga Indonesia punya contoh kerukunan dalam tindakan bukan hanya dalam retorika pidato,"ujar mantan politikus PDI Perjuangan itu. 

Sebab kata Ara, Indonesia membutuhkan contoh teladan dalam hal kerukunan yang nyata dan bukan berdasarkan kata-kata dalam pidato ataupun sekadar imbauan. 

"Saya pikir itu yang penting ya, bangsa ini butuh teladan yang konkrit bukan pidato-pidato atau imbauan-imbauan," demikian Ara.