Komisi I DPR Khawatir Dampak Negatif Starlink Elon Musk

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 22 Mei 2024 13:43 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin (Foto: Ist)
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Komisi I DPR RI mengatakan saat ini pihaknya sedang mempelajari pengaruh kehadiran Starlink di Indonesia, baik dampak positif maupun dampak negatifnya. 

Untuk diketahui, Starlink adalah layanan internet satelit milik Elon Musk, yang telah resmi diluncurkan di Indonesia. 

"Saya mohon waktu, karena ini harus dipelajari sedalam-dalamnya," kata anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Hasanuddin khawatir, akan dampak negatif dari layanan internet tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, karena akan sangat sulit untuk mendeteksinya.

"Dan apa pengaruhnya? Misalnya kalau Starlink ini dipakai oleh kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab, itu kan sulit untuk mendeteksi," ujarnya.

Selain itu, TB Hasanuddin mengungkapkan, beberapa pakar menyebut bahwa penggunaan Starlink tak lagi membutuhkan menara-menara BTS yang perlu biaya tinggi.

Namun Komisi I DPR kata Politikus PDI Perjuangan itu, belum memiliki kesimpulan terhadap penggunaan Starlink dan dampaknya.

"Sekali lagi bagaimana kesimpulannya kami akan pelajari karena harus mencari yang ahlinya," tandasnya.

Sebelumnya, Starlink mulai tersedia di Indonesia dan pengguna rumahan sudah bisa memesannya. Kabar mengenai kedatangan Starlink di Indonesia sejatinya telah berhembus sejak tahun lalu.

Namun, penggunaannya saat itu masih terbatas. Kini, baik konsumen segmen bisnis atau individu, dapat memesan layanan Starlink di Indonesia. Starlink bisa hadir di Indonesia lantaran perusahaan telah mengajukan beberapa izin untuk beroperasi.