Rapat dengan Bio Farma, Kasus Dugaan Korupsi PT Indofarma Jadi Pembahasan

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 19 Juni 2024 16:50 WIB
Komisi VI gelar RDP dengan Dirut Bio Farma (Foto: MI/Dhanis)
Komisi VI gelar RDP dengan Dirut Bio Farma (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma (Persero), Dirut PT Kimia Farma Tbk, Dirut PT Indofarma Tbk, dan Dirut PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2024). 

Adapun RDP tersebut membahas terkait, Evaluasi Kinerja Korporasi Tahun 2023, Rencana Kerja Korporasi Tahun 2025 dan isu-isu lainnya.

Dalam akhir pemaparannya, Dirut Bio Farma Shadiq Akasya, sempat menyinggung soal kasus anggota holding farmasi di PT Indofarma Tbk (INAF) yang menyebabkan kerugian negara ratusan miliar. 

"Perlu kami tegaskan Indofarma saat ini masih proses PKPU dan proses legal aspeknya masih terus berjalan sampai sekarang. Nanti bisa kami jelaskan di belakang," katanya di ruang rapat Komisi VI DPR. 

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR Ananta Wahana, merespons kasus dugaan korupsi yang disinggung oleh Dirut Bio Farma. 

Menurutnya kerugian yang terjadi di Indofarma disebabkan oleh adanya transaksi jual beli fiktif dan adanya penyimpangan dana deposito dan tak adanya studi kelayakan terhadap kemampuan customer. 

"Memang penyebab rugi daripada Indofarma itu pertama melakukan transaksi jual beli fiktif, itu pertama. 

"Kemudian yang kedua menempatkan dana deposito atas nama pribadi untuk di koperasi simpan pinjam nusantara, kemudian yang ketiga, kerja sama tanpa studi kelayakan analisa kemampuan keuangan customer," tambahnya. 

Lebih lanjut, Ananta menyesalkan kasus korupsi yang merugikan negara senilai Rp 371,83 miliar, menurutnya tak akan ada korupsi jika tak ada penyebabnya. 

"Tetapi ada peribahasa bahwa tidak ada asap kalau tidak ada api, barangkali yang terlibat adalah ya lingkaran-lingkaran Indofarma atau oknum-oknum itu," ucapnya. 

Oleh sebab itu, ia meminta agar tak ada yang ditutup-tutupi dalam kasus dugaan korupsi yang menyeret Indofarma. 

"Jadi saya kepingin tahu sebetulnya siapa, bagian apa yang melakukan dan itu tujuannya apa?" pungkasnya.