Pidato Kenegaraan Jokowi 2024 Dinilai Hambar, SETARA: Seperti Gambaran Kemunduran

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 16 Agustus 2024 3 jam yang lalu
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Foto: ANTARA)
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Peneliti SETARA Institute, Azeem Marhendra Amedi, menilai paparan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR RI tidak cukup meyakinkan publik bahwa 10 tahun kepemimpinannya membawa perubahan signifikan.

Menurutnya sebagai pidato terakhir di masa jabatannya selama hampir 10 tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi semestinya menyampaikan milestone dan lompatan-lompatan pencapaian bangsa dan negara Indonesia dalam 10 tahun terakhir. 

Kata dia, pemaparan Jokowi terkait pada aspek pembangunan ekonomi juga dinilai sangat hambar dan tidak meyakinkan

"Karena kondisi faktual daya beli masyarakat semakin menurun dan ancaman PHK di berbagai bidang, capaian kinerja ekonomi Jokowi juga tidak diimbangi dengan pengakuan hak-hak warga yang menjadi korban pembangunan," kata Azeem dalam keterangannya, Jumat (16/8/2024). 

Selain itu, Jokowi lanjut dia, sama sekali tidak menyampaikan capaian di bidang pembangunan hukum, HAM dan demokrasi secara holistik, hanya menyebut keberhasilan membentuk KUHP.

"Gegap gempita gagasan di awal masa jabatan Jokowi terkait pembangunan manusia melalui kebijakan revolusi mental, sama sekali tidak diceritakan, sampai di titik mana lompatan itu dicapai," pungkasnya. 

Kata Azeem, pemaparan Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR itu hanya menutupi kemunduran-kemunduran di kepemimpinannya dengan keberhasilan ekonomi yang tak begitu banyak. 

"Pidato itu seperti gambaran kemunduran-kemunduran yang sebagiannya ditutupi dengan keberhasilan ekonomi," tandasnya.