Budi Arie Kecolongan Judi Online saat Menkominfo, DPR Harap Menkomdigi Meutya Serius Menyikapi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 6 November 2024 17:43 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid Rapt Kerja bersama Komisi I DPR. (Foto: Dok MI/Charles Ulag)
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid Rapt Kerja bersama Komisi I DPR. (Foto: Dok MI/Charles Ulag)

Jakarta, MI - Nama mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie terus mendapat sorotan menyusul keterlibatan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam kasus judi online.

Kasus penyalahgunaan wewenang ini berada di bawah kepemimpinannya sebelum ia ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koperasi. 

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Sahroni menyatakan masyarakat bisa saja menduga-duga ada kelalaian bisa juga tidak.

“Dengan Menteri sebelumnya [Budi Arie] kan bisa saja orang menduga-duga, berarti lalai, bisa saja. Tapi kan bisa saja dia enggak tahu sama sekali,” kata  Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Rabu (6/11/2024). 

Komdigi sebetulnya sudah mengendus kasus tersebut sejak lama. Namun, kata dia, era kepemimpinan Budi Arie belum ditemukan kebenaran atas kasus judi online yang sudah dapat terendus itu.

Menurut Sahroni, dugaan yang pernah disebutkan oleh Kominfo (nama Komdigi sebelumnya) tentang memberantas ratusan website judol, ternyata yang diblokir bukanlah website judi online. 

“Jadi semacam kayak framing, tapi bukan langsung judi online,” tegas politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu.

Pun, Sahroni berharap Menteri Komdigi Meutya Hafid dapat memberantas judi online dengan sungguh-sungguh agar fenomena tersebut tidak meresahkan masyarakat. 

“Kita berharap kepada Bu Meutya serius menyikapi ini, dan serius juga memberantas ini [judi online] dengan seksama. Tidak bisa habis, tapi minimal memberantas padahal minimalis agar tidak terjadi hal yang lebih drastis,” harapnya. 

Soal penetapan 11 tersangka Komdigi yang terlibat dalam judi online, Sahroni menyebut polisi hanya menunggu momen untuk menyampaikan ke publik terkait jumlah hingga identitas pelaku yang terlibat dalam kasus judi online. 

Di sisi lain, Sahroni menyoroti kepolisian agar tidak hanya menginfokan inisial pelaku tanpa kepastian hukum yang jelas.  “Polisi juga hati-hati, karena kalau sudah memunculkan nama itu adalah mutlak".

"Tapi kan sekarang pengen ngumpulin supaya inisialnya tertutup, karena untuk menyambangi dengan tindak pidana yang lain, orang-orangnya ya terutama. Jadi enggak mungkin langsung diumumkan, karena kalau diumumkan nanti agak aneh," timpalnya.

Sementara itu, Budi Arie yang kini menjabat Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tiga poin dengan singkat.

"Satu, saya fokus urus koperasi dan rakyat [Bekerja di Kementerian Koperasi]. Dua, kita mendukung penegakan hukum. Tiga, kita mendukung pemberantasan judi online di seluruh lini di indonesia. Jangan kasih kendor," kata Budi saat ditemui usai rapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (6/11/2024),

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra membuka peluang menghadirkan Budi Arie untuk dimintai keterangan atas kasus judi online terbaru. 

Budi kemungkinan bisa menjadi saksi namun kepastiannya menunggu perkembangan penyelidikan. "Kita dalami, nanti akan kita sampaikan ketika mendapat hasil," kata Wira, Selasa (5/11/2024).

Topik:

judi-online komdigi kominfo dpr