223 Siswa Bogor Keracunan MBG, DPR Minta Putus Kontrak Vendor dan Pecat Pegawai


Jakarta, MI - Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago, angkat bicara soal insiden ratusan siswa di Bogor, Jawa Barat, mengalami keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Irma kasus keracunan kali ini merupakan yang paling parah selama program MBG dilaksanakan.
Dia pun menyampaikan rasa keprihatinan mendalam dan mendoakan agar anak-anak didik segera sehat dan pulih kembali. Lantas Irma menyoroti yayasan MBG di Bogor tersebut. Dia meminta BGN memutus kontrak dengan yayasan yang bersangkutan.
"Untuk itu kami minta BGN segera mengganti vendor yang bersangkutan atau memutus kontrak dan kalau perlu minta pertanggungjawaban mereka," kata Irma kepada Monitorindonesia.com, Rabu (14/5/2025).
Tak hanya itu, Irma juga menyoroti kinerja para pegawai SPPG Bina Insani tersebut. Bagi Irma, para pegawai tidak bekerja dengan baik atas insiden yang terjadi.
"Ketiga, memutus kontrak kerja dengan 3 pegawai BGN di SPPG dimaksud, chef, ahli gizi dan kontrol. Karena mereka tidak bekerja dengan benar dan itu menjadi yang jawab mereka," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa yang mengalami keracunan diduga setelah mengonsumsi menu MBG di Kota Bogor, Jawa Barat, bertambah. Terbaru, total sebanyak 223 siswa TK hingga SMA tercatat mengalami keracunan.
"Korban yang terdata hari ini sebanyak 9 orang, sehingga total korban menjadi 223 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Selasa (13/5/2025).
Data tersebut tercatat hingga Senin (12/5/2025), berdasarkan penyelidikan epidemiologi lanjutan terhadap 13 sekolah. Sebanyak lima orang menjalani rawat inap dan empat orang lainnya menjalani rawat jalan.
"Kemudian terdapat laporan 27 orang yang sudah selesai rawat inap, sehingga jumlah total yang masih berada di RS (rumah sakit) sebagai pasien rawat inap sebanyak 18 orang," tandasnya.
Topik:
DPR BGN MBG