Politisi PAN: Tak Ada Kaitan Banjir di Sumatera dengan Kebijakan Zulhas saat Menjadi Menhut 2009-2014

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 30 November 2025 20:59 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan (kedua dari kanan) mendampingi Ketua Fraksi PAN DPR RI Putri Zulkifli (kedua dari kiri) saat menyerahkan bantuan untuk korban bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera, Minggu (30/11)
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan (kedua dari kanan) mendampingi Ketua Fraksi PAN DPR RI Putri Zulkifli (kedua dari kiri) saat menyerahkan bantuan untuk korban bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera, Minggu (30/11)

Jakarta, MI – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Yohan menyampaikan, adanya tudingan terhadap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di media sosial sebagai pihak yang bertanggung jawab atas bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat saat ini, adalah tidak berdasar, hoaks, dan mengarah fitnah.

Ia menambahkan, sangat tidak relevan bencana banjir yang terjadi pada tahun 2025 dikaitkan dengan kebijakan Zulkifli Hasan saat menjabat Menteri Kehutanan pada 2009-2014. 

Secara logika, katanya, ada rentang waktu yang panjang sehingga sangat tidak masuk akal mengaitkan bencana banjir saat ini akibat kebijakan yang dibuat Zulhas pada periode 2009-2014.

“Tudingan itu tidak berdasar, hoaks, bahkan mengarah fitnah. Tidak relevan bahkan tidak masuk akal mengaitkan bencana banjir saat ini karena kebijakan beliau saat menjabat Menhut pada periode 2009-2014,” papar Yohan dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (30/11).

Sebelumnya, beredar di media sosial tudingan terhadap Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan sebagai akibat dari kebijakannyaa saat menjadi Menteri Kehutanan. Selain itu, beredar juga potongan video dokumentar tahun 2013 yang menayangkan wawancara aktor Hollywood Harrison Ford dengan Zulhas saat menjabar sebagai Menhut soal kerusakan hutan di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu menambahkan, pada tahun ketiganya menjabat sebagai Menhut, Zulhas sukses membuat program yang cukup populer hingga hari ini, yaitu Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon, di mana program ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk korporasi masyarakat adat, pemerintah, bahkan militer.

“Beliau pada tahun yang sama mengeluarkan moratorium izin pemanfaatan hutan. Moratorium ini mampu menyelamatkan lahan seluas 64 juta hektare di seluruh Indonesia,” papar Yohan.

Yohan juga menjelaskan, Zulhas mampu menekan laju deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia secara signifikan melalui kebijakan moratorium tersebut. Menurutnya, data memperlihatkan, laju deforestasi mencapai 3,5 juta hektare rata-rata per tahun dari tahun 1996 sampai dengan 2003.

“Tetapi di era beliau menjadi 450 hektare saja. Artinya, deforestasi tinggal 15%. Ini bukti tudingan banjir yang mengaitkan akibat kebijakan Pak Zulkifli Hasan saat menjabat Menhut, tidak benar, tidak berdasar, hoaks, dan cenderung fitnah,” ungkap Yohan.

Terkait video dokumentar Harrison Ford, Yohan menyampaikan, apa yang disampaikan pemeran James Bond itu tidak berimbang. Ford, katanya, tidak memberikan kesempatan waktu yang luas bagi Zulhas menjelaskan kebijakan pemerintah berhasil menekan laju deforestasi.

“Terlihat dari potongan video, Ford selalu memotong jawaban Pak Zulkifli, dan menyimpulkan pendapatnya sendiri, tanpa ada ruang yang luas bagi beliau untuk menjelaskan,” ucapnya. 

Yohan pun melihat adanya tudingan dan beredarnya video yang menyudutkan Zulhas sebagai sebab bencana banjir dilakukan secara sengaja untuk menjatuhkan citra politik Zulhas sebagai Menko Pangan. 

“Tudingan yang hoax ini disebar oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan citra politik Menko Pangan Pak Zulkifli Hasan yang sekarang ini sedang dipercaya Presiden untuk mengkoordinasikan program-program prioritas nasional, seperti ketahanan pangan, koperasi merah putih, MBG dan lainnya,” pungkas Yohan.

Topik:

Ahmad Yohan Wakil Ketua Komisi IV DPR Bencana Sumatera Zulhas