Kisah Pilu Pengusaha Inggris Kabur dari Afganistan, Diselamatkan Militer Jerman

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 21 Agustus 2021 13:27 WIB
Kabul, Monitorindonesia.com - Seorang pengusaha asal Inggris menggambarkan bagaimana dia sangat bersyukur ketika militer Jerman membantunya keluar dari Kabul setelah beberapa hari yang mengerikan terlantar di bandara dengan salah satu sisi ada Taliban dan sisi lain pasukan tentara AS dan kelompok perompak merampok sekeliling terminal bandara. Segera setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban pada Minggu (15/08/2021), pengusaha tersebut yang menolak disebut namanya demi keselamatan melarikan diri ke bandara meskipun semua jalanan macet total, dimana dia memgambil video melalui ponselmya yang menunjukkan beberapa tank yang berdiri masih antri di belakang mobilnya. Dia disuruh untuk pergi ke bagian terminal bandara dimana pasukan tentara Jerman dan AS berada. "Saya  butuh beberapa jam untuk bisa mendekat ke gerbang tersebut dan berteriak bahwa saya berasal dari Inggris dan tolong keluarkan saya dari sini," dia mengatakan setelah tiba di bandara Frankfurt, Jerman. "Ada kekacauan disana, mereka memiliki senjata api, mereka juga menembak," ungkapnya. "Gas air mata ada dimana-mana dan kemudian salah satu dari mereka membawa saya ke dalam dan saya menangis, sejujurnya!" Padahal situasi di dalam terminal hampir kacau karena dalam beberapa jam disana orang panik mengatakan Taliban telah menguasai bandara dan akan masuk ke terminal tersebut. Semua pegawai bandara mulai dari pilot sampai para petugas kebersihan meninggalkan terminal tersebut. Ada ratusan warga Inggris, Jerman, AS dan negara-negara lain termasuk orang Afghanistan yang terdampar di Bandara. "Kami berada disana selama dua malam tanpa makan dan minum dan malam berikutnya orang biasa mulai datang ke bandara," ungkap pengusaha tersebut. Video yang dia ambil di dalam terminal bandada menunjukkan sekelompok orang muda berusaha menggulingkan mesin penjual otomatis, alhasil mereka bisa mengeluarkan minuman kaleng sementara penumpang lain menunggu dan duduk di kursi. "Mereka merampok bandara dan terminal, merela merusak semuanya: komputer, kantin, dan kami semua takut. Kami tidak diizinkan pergi keluar karena Taliban ada disana, di sisi lain pasukan tentara AS. Jadi kami seperti apa yang akan kami lakukan? Hanya tetap diam disini!" Dia menuturkan. Akhirnya pria tersebut menumpangi penerbangan Bundeswehr ke Tashkent sebelum tiba di Frankfurt dengan penerbangan Uzbekistan Airways pada Kamis (19/08/2021). "Saya sangat bersyukur kepada anggota angkatan udara Jerman dan pasukan tentara Jerman. Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa di bandaea, jujur! Salut untuk mereka!" Dia mengatakan sebelum akhirnya menikmati udara sore Jerman.[Yohana]     Sumber: Reuters

Topik:

-