Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Nonaktif Diklaim Rehabilitasi Narkoba

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 24 Januari 2022 23:19 WIB
Langkat, Monitorindonesia.com -  Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengungkap, kerangkeng manusia di rumah pribadi Bupati Langkat Terbit Rencana diklaim digunakan untuk tempat rehabilitasi narkoba. Tempat rehabilitasi tak berizin itu telah berjalan selama 10 tahun. Kerangkeng itu terungkap saat tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Terbit seteah Operasi Tangkap Tangan (OTT) pekan lalu. Terdapat sekitar 3-4 orang yang menghuni kerangkeng tersebut saat ditemukan. "Saat kita mem-back-up teman-teman KPK melakukan penggeledahan di rumah pribadi bupati, memang ada ditemukan tempat menyerupai kerangkeng diisi tiga atau empat orang saat itu," ujar Irjen Panca Putra Simanjuntak, di Medan, Senin (24/1/2022). Menurutnya, kerangkeng itu digunakan Terbit secara pribadi untuk tempat rehabilitasi para pecandu narkoba yang sudah berlangsung 10 tahun. Akan tetapi, tempat itu tidak mengantongi izin. "Untuk merehabilitasi korban narkoba. Kegiatan itu sudah berlangsung 10 tahun. Itu pribadi belum ada izinnya," jelas Panca. Selain itu, kata Kapolda, Terbit Rencana mempekerjakan warga binaan yang sudah sehat dari ketergantungan narkoba untuk bekerja dengannya. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan para pecandu, bekerjasama dengan pihak puskesmas. Saat warga binaan sudah sehat, kata Irjen Panca, selanjutnya dipekerjakan lagi di sana. Seharusnya, kata dia, niat Terbit baik tapi harus difasilitasi untuk secara resmi melakukan kegiatan rehabilitasi tersebut. Kakak kandung Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin, Iskandar Perangin Angin enggan berkomentar ketika ditanya terkait temuan kerangkeng manusia di rumah adiknya. Kebungkaman Iskandar ketika ditanya saat menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (24/1/2022). Iskandar telah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Pemkab Langkat yang menjerat sang adik Terbit Perangin-angin.Iskandar tidak menggubris pertanyaan wartawan soal temuan kerangkeng manusia di rumah adiknya. Dia memilih bergegas masuk ke mobil tahanan KPK yang membawanya ke rumah tahanan.[Lin]