Desa Wae Codi Gelap Gulita Tanpa Listrik PLN, Warga Sebut Negeri Ini Tidak Adil

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 7 April 2022 15:36 WIB
Manggarai, MI - Di tengah Program Indonesia Terang yang digagas pemerintah pusat untuk menerangi seluruh pelosok nusantara, Desa Wae Codi, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT hingga kini belum juga mendapatkan aliran listrik PLN. Wilayah ini seakan dianaktirikan. Akibatnya pada malam hari desa ini gelap gulita tanpa ada penerangan dari Perusahaan Listrik Negara. Memang segelintir warga dapat menikmati penerangan dengan menggunakan genset milik sendiri. Kepala Desa Wae Codi Bonefasius Sel sudah pernah mendatangi kantor Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) PLN Cabang Ruteng. Ia menyampaikan aspirasi warga pada Januari 2022, namun hingga saat ini belum ada tanda-tandanya akan terwujud. Martinus Abi, warga Dusun Cekok mengaku sangat merindukan kehadiran listrik PLN. Dia dan warga lainnya sampai saat masih menggunakan lampu pelita untuk penerangan. "Kami merasa bahwa negeri ini tidak adil. Di tengah perkembangan zaman yang semakin canggih, masyarakat di sini masih saja memakai lampu pelita," ujarnya kepada wartawan, pada Selasa (5/4). Martinus juga mengungkapkan bahwa selain tak ada listrik, fasilitas umum di sejumlah kampung juga memprihatinkan. [caption id="attachment_420958" align="alignnone" width="1200"] Desa Wae Codi, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT hingga kini belum mendapatkan aliran listrik PLN. [MI/Robertus Mo'os)[/caption]Saat ini SMA Negri 2 Muwang, SD Inpres Wae Paku, SD Negri Cekok, gereja, poskesdes, Dusun Raci, Dusun Cia, Dusun Copu, serta Dusun Cekok masih gelap gulita. "Hanya dibantu mesin genset yang beberapa jam saja menyala dan itu pun tidak setiap hari. Dan yang paling menyedihkan di poskesdes yang sering dikunjungi masyarakat juga fasilitasnya tidak memadai," ungkapnya. Hal senada disampaikan Geradus Pantur, warga Dusun Raci. Ia mengeluh karena menurutnya pemerintah tidak adil. “Saya rasa pemerintah itu tidak adil sebab hanya desa Wae Codi saja yang belum masuk PLN. Sementara desa tetangga, Desa Golowoi yang jaraknya kurang lebih 500 meter sudah menikmati penerangan PLN,” gugat Geradus. [Robertus Mo'os]