AKBP Achiruddin Langgar Etik hingga Diduga Punya Gudang Solar Ilegal, Politikus PDIP: Sekali Ketahuan Gak Baik, Penyakitmu Muncul Semua

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 27 April 2023 14:17 WIB
Jakarta, MI - Satu persatu dugaan tindak pidana AKBP Achiruddin Hasibuan bermunculan pasca kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral viral di media sosial. Akibat dari kasus tersebut AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya sebagai Kaur Bin Ops (KBO) Dit Resnarkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) karena melakukan pembiaran penganiayaan oleh anaknya yang sok jagoan itu. Selain dicopot dari jabatannya, Achiruddin Hasibuan saat ini juga telah ditempatkan di tempat khusus untuk kepentingan pemeriksaan Bid Propam Polda Sumut. Dari hasil pemeriksaan sementara, Achiruddin Hasibuan diduga melakukan pelanggaran etik karena melakukan pembiaran atas tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya. Selain itu, rupanya Achiruddin Hasibuan juga diduga memiliki gudang solar ilegal. Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko turut menyoroti kasus ini. Melalui akun Twitternya @budisudjatmiko, aktivis reformasi ini mengatakan bahwa di era media sosial saat ini setiap kejahatanmu (Achiruddin Hasibuan) adalah kotak pandora. Sekali terbuka, semua akan terbongkar. "Sifat jejaring teknologi media sukses menangkap sifat jejaring sosial masyarakat, termasuk jejaring kejahatannya dan jejaring informasi atas jejaring kejahatan itu. Tak tiap penyakit menular, tapi dengan sifat jejaring teknologi dan masyarakat, tiap hal menular cepat," ujarnya seperti dikutip Monitor Indonesia, Kamis (27/4). [embed]https://twitter.com/budimandjatmiko/status/1651336970868756481?t=mG9WF8xruzJZj9DhTwDaQw&s=19[/embed] Menurutnya, sifat masyarakat jejaring ini memaksa setiap individu harus menjadi warga yang baik. Sebab, tegas dia, sekali saja kejahatan seseorang terungkap maka semua rekam jejak buruknya akan terkuak. "Sekali kamu ketahuan gak baik, penyakit-penyakitmu muncul semua dan jadi KONSUMSI ORANG BANYAK. Kamu dan keluargamu tak lagi sama. Tak punya privasi dan harga diri lagi, kalian jadi milik masyarakat!" bebernya. "Di era Revolusi Industri ke 2, ada seruan oleh Nietzsche, "Tuhan telah mati, akulah yang membunuhnya", di era Revolusi Industri ke 4, seruannya jadi "Privasi telah mati, media sosial lah yang membunuhnya!" imbuhnya. Berdasarkan informasi yang beredar, gudang penyimpanan dan pengoplosan BBM solar tersebut berada di antara permukiman warga, dan hanya dipagari menggunakan seng bekas. Gudang solar ilegal itu berjarak sekitar 300 meter ke arah kiri dari kediaman Achiruddin Hasibuan. Dalam kasus pembiaran anaknya melakukan penganiayaan tersebut, AKBP Achiruddin Hasibuan diduga melanggar Pasal 13 huruf m Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Etik Polri.