DPR ke KPK Soal Paulus Tannos: Kemarin Karena Sudah Ganti Identitas, Sekarang Tak Ada Perjanjian Ekstradisi, Besok Bilang Apa?
![Rizky Amin](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/itRv0F8Yp6cnf71Qr5dbR4ADRJdHvXKyK3TNnQd1.jpg )
Rizky Amin
Diperbarui
18 Agustus 2023 13:37 WIB
![DPR ke KPK Soal Paulus Tannos: Kemarin Karena Sudah Ganti Identitas, Sekarang Tak Ada Perjanjian Ekstradisi, Besok Bilang Apa?](https://monitorindonesia.com/2023/08/Paulus-Tannos.png)
Jakarta, MI - Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Luqman Hakim menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlalu banyak alasan dalam upaya penangkapan terhadap tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP), Paulus Tannos.
Pasalnya, KPK sebelumnya menyatakan bahwa Paulus telah mengganti identitas dan sekarang karena belum ada perjanjian ekstradisi dengan negara tempat Tannos berada.
“Kemarin bilang tidak bisa ditangkap karena sudah ganti identitas. Sekarang bilang karena tidak ada perjanjian ekstradisi. Esok bilang apa?,” kata Luqman Hakim, Jum'at, (18/8).
Perjanjian ekstradisi adalah proses di mana seorang tersangka yang ditahan negara lain yang kemudian diserahkan kepada negara asal tersangka untuk disidang sesuai perjanjian yang bersangkutan. Menurutnya, hukum selalu terkesan kental dengan aroma kontestasi politik jelang pemilu.
Hal ini kata Legislator Dapil Jawa Tengah VI ini akan berdampak kepada kepercayaan masyarakat kepada KPK.
“Tiap jelang Pemilu, penegakkan hukum terkesan kental dg aroma kontestasi politik. Jika begini terus, kepercayaan rakyat makin tergerus. Nggak bahaya ta?,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyebut Paulus Tannos memiliki dua paspor dari negara yang berbeda.
Keberadaan Paulus Tannos sempat dideteksi di salah satu negara di Asia Tenggara. Dia juga sempat disebut memiliki dua kewarganegaraan, yakni Indonesia dan salah satu negara di Afrika.
Paulus Tannos memiliki identitas lain yakni Thian Po Tjhin (THP). “Kita belum punya perjanjian ekstradisi,” kata Alex. (Wan)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Hukum
![KPK Didesak Usut Pembelian Pulau Kaliage, Warga Pulau Kelapa: Jangan hanya Green House Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kpk-ri-7.webp)
KPK Didesak Usut Pembelian Pulau Kaliage, Warga Pulau Kelapa: Jangan hanya Green House
2 jam yang lalu
Nusantara
![Hearing bersama IKA Unair, Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung: Untuk Pulihkan Kawasan Hutan Rapat Hearing DPRD Tulungagung bersama IKA Unair Surabaya dan warga desa Tenggarejo Kecamatan Tanggunggunung (Foto: Dok MI/JK)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/rapat-hearing-dprd-tulungagung-bersama-ika-unair-surabaya-dan-warga-desa-tenggarejo-kecamatan-tanggunggunung.webp)
Hearing bersama IKA Unair, Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung: Untuk Pulihkan Kawasan Hutan
5 jam yang lalu
Hukum
![Eks Petinggi Pertamina Tersangkut Korupsi Lagi - 'Jika tak berubah, maka tak mustahil setiap Dirut Pertamina nikmati uang haram seolah wajar saja' PT Pertamina (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pertamina.webp)
Eks Petinggi Pertamina Tersangkut Korupsi Lagi - 'Jika tak berubah, maka tak mustahil setiap Dirut Pertamina nikmati uang haram seolah wajar saja'
8 jam yang lalu
Hukum
![KPK Jebloskan Kadis Dikbud Malut Imran Jakub ke Tahanan, Tersangka Suap Abdul Gani Kasuba Konferensi penahanan Imran Jakub (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kpk-tahan-imran-jakub.webp)
KPK Jebloskan Kadis Dikbud Malut Imran Jakub ke Tahanan, Tersangka Suap Abdul Gani Kasuba
9 jam yang lalu