Bidik Pasar Logistik Ritel, PCP Express Luncurkan Aplikasi Virtual Agent

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 November 2021 10:38 WIB
Minitorindonesia.com - Prospek pertumbuhan ekonomi digital terus mendorong pelaku usaha gencar berinovasi dan ekspansi. Membidik pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce, perusahaan kurir PCP Express meluncurkan inovasi berupa aplikasi Mitra Virtual (virtual agent) dan mengajak masyarakat  dan pelaku UMKM meraih pendapatan tambahan sebagai agen. Berbekal pengalaman panjang di industri logistik, PCP menilai potensi pasar logistik ritel masih sangat besar. Di sisi lain, masyarakat terkendala modal untuk bisa memiliki bisnis logistik. Lewat aplikasi Virtual Agent (VA), individu dan pebisnis UMKM bisa memanfaatkan usahanya sekaligus berbisnis logistik dengan modal minim dan syaray mudah, yakni memiliki kendaraan roda dua, smartphone, koneksi internet, timbangan portable, dan meteran. Dengan modal minim, VA PCP akan mendapatkan berbagai keuntungan. Di antaranya, penjemputan paket di lokasi VA tanpa minimum nilai transaksi, biaya kirim lebih murah dengan skema harga kemitraan dan tersedia berbagai opsi pembayaran digital. “Virtual Agent PCP Express juga bisa mendapatkan komisi 20 persen dari setiap nilai transaksi pengiriman yang bisa dicairkan setiap minggu,” ujar Dennis Soemarno, CEO PCP Express dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (2/11/2021). PCP telah mencanangkan pilot project VA di wilayah Jakarta dan sudah puluhan yang tergabung. Perusahaan optimistis jumlah VA bertambah jadi 250 hingga akhir tahun. Permintaan tinggi akan jasa kurir membuat PCP yakin skema bisnis VA mampu meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang. Selama ini, PCP Express menggarap pasar ritel lewat jaringan kantor cabang dan mitra gerai. Lewat aplikasi VA, target pasar yang dibidik perusahaan adalah transaksi dari pedagang online (direct seller), reseller, dan dropship dengan komoditas yang dibidik berupa pakaian, barang elektronik dan gadget, perlengkapan ibu dan bayi, produk perawatan (personal care), mainan dan lainnya. Selain VA, PCP juga menyediakan aplikasi pengguna sehingga mempunyai pilihan layanan dengan ragam opsi pembayaran digital. Paket pengguna aplikasi ini akan di jemput ke lokasi tanpa adanya minimum transaksi biaya kirim. Pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia sangat pesat, terbukti dengan terus bertambahnya nilai transaksi. Berdasarkan data Kementerian Perdagagan, market share e-commerce di Indonesia sudah mencapai 45 persen dibandingkan negara ASEAN lainnya. Prediksi pemerintah, sektor e-commerce Indonesia akan menjadi pasar terbesar di kawasan ASEAN pada 2025 dengan nilai transaksi Rp1.908 triliun atau 33 persen dari total ekonomi digital. Kemudian, sektor logistik akan berkontribusi sekitar Rp 763 triliun atau 13 persenterhadap ekonomi digital seiring kenaikan permintaan logistik karena maraknya transaksi belanja online. Sejak 2015, PCP Express membidik pasar business to customer (B2C) dan customer to customer (C2C) dengan lebih dari 90 cabang di seluruh Indonesia. PCP menawarkan beragam jenis layanan mulai dari pengiriman regular door to door, layanan premium hingga bulk service ke lebih dari 70.000 destinasi domestik. Pada akhir 2020, PCP menawarkan solusi logistik bagi UMKM ke pasar ekspor, termasuk pengurusan bea cukai dan last mile delivery di sejumlah negara Asia, yakni Malaysia dan Singapura.