Terpapar Covid-19, Dirut PLN Pantau Pengamanan Pasokan Batu Bara untuk PLTU Secara Online

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Januari 2022 22:44 WIB
Monitorindonesia.com - PLN terus melakukan upaya pengamanan pasokan batu bara untuk menghindari terjadinya pemadaman listrik. Sebulan terakhir, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo selalu memimpin rapat pengamanan pasokan batu bara di War Room (Pusat Pengelola Informasi dan Solusi/P2IS) yang juga diikuti jajaran direksi dan manajemen hingga lebih dari 50 orang, dengan menerapkan prokes. Namun alam proses pengamanan pasokan batu bara tersebut, dirut dan seorang direksi terpapar Covid-19, sehingga seluruh anggota krisis energi primer di-skrining lalu diisolasi. Kini monitoring pasokan batu bara dan koordinasi dilakukan secara online. Pada saat sidak oleh Menteri ESDM dan Menteri BUMN, Selasa (4/1/2021), War Room yang terlihat kosong sedang disterilisasi. Sejak 2 tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime, baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan di tengah pandemi. "Kami terus bekerja menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, kami juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online sehingga monitoring pasokan bisa dilakukan secara fisik maupun online. Direksi dan manajemen melakukan monitoring dan koordinasi secara online selama 24 jam," ungkap Dirut Darmawan, melalui keterangan tertulis, Selasa. Darmawan memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.  Pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi. "Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batu bara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar. PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan. Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan Presiden, Menteri ESDM, dan Menteri BUMN," ungkapnya.