Pengamat: Konsumsi Masyarakat Selama Ramadhan Meningkat

wisnu
wisnu
Diperbarui 24 April 2022 08:52 WIB
Jakarta, MI - Pengamat ekonomi Muhammad Ikbal mengungkapkan, tingkat konsumsi masyarakat selama Bulan Suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H akan mengalami peningkatan antara 25 hingga 30 persen dibandingkan hari-hari biasa. "Setelah melihat dua minggu Bulan Ramadhan di beberapa kota khususnya Samarinda, memang konsumsi masyarakat luar biasa meningkat," kata Ikbal dikutip, Ahad (24/4). Salah satu faktor yang mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat adalah adanya konsumsi. Konsumsi merupakan bagaimana cara masyarakat menggunakan barang-barang yang dijual oleh produsen. Menurut dia, konsumsi yang terjadi pada saat Ramadhan bersifat musiman dimana masyarakat berbelanja setahun sekali namun sifatnya meledak. [caption id="attachment_425870" align="aligncenter" width="300"] Konsumsi masyarakat meningkat saat Ramadhan. (Foto: Dok/Ist)[/caption] Dia pun menyebutkan, terdapat dua hal yang menyebabkan peledakan tersebut. Pertama konsumsi untuk orang yang menjalankan ibadah puasa. Kemudian penyebab kedua konsumsi meningkat karena persiapan menjelang lebaran. Bukan hanya konsumsi makanan, tetapi juga konsumsi pakaian. "Sehingga dengan banyaknya konsumsi ini para produsen atau para penjual UMKM ekonominya menjadi meningkat," kata Dosen Akuntansi FEB Universitas Mulawarman (Unmul) tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari menjamurnya para UMKM yang berjualan makanan di pinggir jalan. 80 persen menjual makanan sedangkan 20 persen lainnya menjual barang. "Termasuk seminggu sebelum lebaran biasanya para pedagang pakaian yang mengalami panen luar biasa," tuturnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjutnya dirasa tidak meningkat secara signifikan karena selama pandemi Covid-19 pendapatan masyarakat mengalami penurunan sehingga kemungkinan besar konsumsinya tidak terlalu banyak.