Pemerintah Bangkitkan Ekosistem Kewirausahaan Melalui KUR

wisnu
wisnu
Diperbarui 13 Mei 2022 11:00 WIB
Jakarta, MI - Melihat begitu besarnya potensi dan peran UMKM terhadap ekonomi Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam membangkitkan ekosistem kewirausahaan dan dukungan pembiayaan melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tapi demikian, sebagian besar UMKM di Indonesia masih berbentuk usaha informal, padahal sektor tersebut memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi. "Dalam rangka merespons kebutuhan pembiayaan yang tinggi, pemerintah telah meningkatkan plafon KUR menjadi Rp373,17 triliun pada tahun 2020," kata Deputi I Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (13/5). Pemberian KUR oleh pemerintah, lanjut dia, khususnya kepada pelaku UMKM bertujuan untuk membantu kewirausahaan baru agar dapat mengembangkan usahanya di tahap awal dan diharapkan kebutuhan pembiayaan UMKM tersebut dapat naik kelas seiring dengan berkembangnya usaha. Terlebih, pandemi Covid-19 telah memberi dampak kepada mayoritas UMKM berupa penurunan penjualan atau permintaan usaha. Ada sebanyak 48,6 persen UMKM tutup sementara, 30,5 persen UMKM mengalami penurunan permintaan, serta tujuh dari 10 pelaku usaha UMKM membutuhkan bantuan modal usaha di masa pandemi. "Kita ketahui bersama UMKM di Indonesia memiliki kontribusi yang besar dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor," ungkapnya. Maka dari itu ia berharap momentum pemulihan ekonomi pada tahun ini perlu terus dijaga dan ditingkatkan bersama, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan Presidensi G20 di Indonesia yang mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema recover together, recover stronger.

Topik:

Pemerintah KUR wirausaha