Kabupaten Blitar Dicanangkan Menjadi Ibu Kota Ikan Koi Nasional

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 2 Juli 2022 21:45 WIB
Blitar, MI - Kabupaten Blitar secara ekonomi memiliki keberagaman produk dari sektor pangan, sumber daya alam, dan yang lebih lagi sektor perikanan air tawar yang menjadi primadona pembudidayaan ikan koi. Kabupaten Blitar selama ini sudah menjadi ikon pada budidaya ikan koi di Indonesia. Bahkan produk dari para breeder atau peternak ikan koi Blitar sudah menembus pasar ekspor. Untuk itu, musyawarah nasional ke-6 Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI ) dilaksanakan di Kabupaten Blitar selama dua hari, 2-3 Juli 2022. Acara itu dibuka Dirjen Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Artati Widiarti, di Pendopo Ronggo Hadinegoro, Sabtu (2/6). Munas yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia, juga dihadiri Bupati Blitar Rini Syarifah, Sekda, Ketua Umum APKI, OPD terkait serta perwakilan dari Forkopimda. Rini Syarifah menyampaikan mengapresiasi para breeder dan eksportir koi yang telah membantu saat pandemi Covid-19 dengan menyumbangkan tabung oksigen saat terjadi krisis tabung oksigen. Dengan musyawarah ini diharapkan nantinya tidak hanya koi yang terkenal, tetapi juga seluruh potensi yang ada. “Munas VI ini merupakan kebanggaan tersendiri buat kami karena Kabupaten Blitar Koi Club menjadi anggota APKI mendapatkan kesempatan perdana menjadi tuan rumah dibandingkan sebelumnya munas dilakukan di kota-kota besar di Indonesia,” ujarnya. [caption id="attachment_451968" align="alignnone" width="1016"] Peserta munas dari seluruh Indonesia.[/caption] Mak Rini panggilan akrab Bupati melanjutkan, musyawarah nasional selain sebagai media silaturahmi, juga sebagai ajang sharing knowledge untuk terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas ikan sekaligus menjaga kepemilikan brand Blitar yang merupakan salah satu sentra koi nasional. ”Agar kegiatan APKI tetap bersinergi dengan program pemerintah daerah," tuturnya. Sementara Artati Widiarti menyampaikan bahwa ikan hias yang sampai saat ini masih relatif stabil harga dan jumlah peminatnya adalah ikan koi. Ini sebab koi memiliki warna yang bermacam-macam dan dapat mencapai ukuran yang besar. “Selain itu, ikan koi ini juga dapat dinikmati di alam terbuka, kolam rumah dan aquarium. Sehingga mampu membangkitkan perekonomian yang cukup baik,” tambahnya. Ia juga berharap dengan adanya pembudidayaan yang bagus ikan koi, bisa sebagai pengungkit dan memberi 'multi player impact' yang cukup besar. Bukan hanya budidaya dan perdagangan, tapi juga termasuk industri turunannya, serta memiliki jaringan mulai hulu sampai ke hilir untuk sektor pendukung. "Seperti pakan, tanaman hias air, aquarium beserta produk turunannya. Dengan potensi luar biasa koi Blitar, mari kita jadikan Kabupaten Blitar sebagai ibu kota koi nasional dan kampung budidaya ikan hias," pungkasnya (JK/ADV) # Kabupaten Blitar

Topik:

KKP pemkab blitar Asosiasi Pecinta Koi Indonesia