Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Paling Mahal se-Asia Tenggara

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 24 Desember 2022 06:39 WIB
Jakarta, MI - Bank Dunia menyebut harga beras di Indonesia lebih mahal dibandingkan negara lainnya, di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dalam satu dekade terakhir. "Harga eceran beras Indonesia secara konsisten menjadi yang tertinggi di ASEAN selama (satu) dekade terakhir," tertulis dalam laporan terbaru Bank Dunia Indonesia Economic Prospect (IEP) December 2022', dikutip Sabtu (24/12). Bank Dunia mengungkapkan, harga beras di Indonesia 28 persen lebih tinggi dari harga beras di Filipina, juga dua kali lipat lebih mahal dari negara tetangga lainnya, yaitu Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Thailand. Bank Dunia mengatakan mahalnya harga beras di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, terutama kebijakan pemerintah yang mendukung harga pasar bagi produsen di sektor pertanian. “Kebijakan ini meliputi pembatasan perdagangan. Misalnya, tarif impor, pembatasan kuantitatif, monopoli impor BUMN untuk komoditas utama, dan tindakan non-tarif lainnya. Dan (kebijakan) pembelian harga minimum di tingkat petani misalnya, untuk beras,” jelas Bank Dunia. Bank Dunia juga menjelaskan kurangnya investasi jangka panjang dalam penelitian dan pembangunan pertanian, layanan penyuluhan, dan pengembangan sumber daya, menahan peningkatan produktivitas yang dapat menurunkan harga pangan dalam jangka panjang. Selain itu, rantai pasokan yang panjang dan biaya distribusi yang tinggi, sebagian karena geografi negara yang kompleks, juga menaikkan harga pangan bagi konsumen di Indonesia.

Topik:

Bank Dunia Harga Beras di Indonesia Harga Beras