BI Pertahankan Suku Bunga 6% hingga Pertengahan Tahun 2024? Ekonom: Rupiah Makin Tertekan
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![BI Pertahankan Suku Bunga 6% hingga Pertengahan Tahun 2024? Ekonom: Rupiah Makin Tertekan Ekonom Prof](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/KdqOLg2lhNTWbi3Kp1syUaHqGm7LiAQ9UXDJdaMA.jpg)
Jakarta, MI - Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan angkat bicara beredarnya isu tentang Bank Indonesia yang akan mempertahankan suku bunga 6% hingga pertengahan tahun 2024.
Menurut dia, kabar itu sepertinya hanya untuk menenangkan pasar saja dan itu terlalu dini jika Bank Indonesia (BI) mengatakan untuk mempertahankan hingga pertengahan tahun 2024. Pasalnya tekanan rupiah masih cukup berat.
"Untuk itu saya menilai BI harus pertahankan kurs rupiah melalui intervensi atau menaikkan suku bunga," kata Anthony kepada Monitorindonesia. com, Kamis (26/10).
"Jika intervensi sudah tidak kuat maka, kenaikan suku bunga tidak terhindarkan," tambahnya.
Selain itu, kata pengamat ekonomi ini, kebijakan suku bunga BI juga tergantung dari kebijakan moneter negara lain, khususnya Bank Sentral Amerika Serikat, the FED.
Anthony menilai, kurs rupiah yang hampir mencapai Rp16.000 per dolar AS disebabkan karena fundamental ekonomi Indonesia memang buruk. Oleh sebab itu BI terus berupaya mempertahankan kurs di bawah Rp16.000 per dolar AS.
"Selain intervensi kurs, menaikkan suku bunga. Tentu saja semua ini sangat berat," tegasnya
Ia juga memprediksi mata uang rupiah beberapa bulan ke depan akan mengalami tekanan yang semakin berat. Karena defisit transaksi berjalan meningkat seiring berjalannya pertumbuhan ekonomi global.
"Selain itu adanya aliran modal dari luar negeri yang minus, yang berdampak pada perlambatan gerakan mata uang rupiah," tukasnya.
Diketahui, salah satu media asing bernama Channel News Asia (CNA) menuliskan artikel tentang penanganan Bank Indonesia (BI) atas melemahnya Kurs Rupiah terhadap dolar AS.
Dalam tulisan berbahasa Inggris itu, media tersebut menulis dengan judul
'Bank Indonesia likely to hold key rate at 6.00% through mid-2024- Reuters poll' (Bank Indonesia kemungkinan akan mempertahankan suku bunga utama pada 6,00% hingga pertengahan tahun 2024 – jajak pendapat Reuters-red). (Han)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Pakar Ekonomi ke Tim Prabowo, Hati-hati dengan "Jebakan Batman" Sri Mulyani dan Airlangga Anthony Budiawan. [Dok MI]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anthony-budiawan-1.webp)
Pakar Ekonomi ke Tim Prabowo, Hati-hati dengan "Jebakan Batman" Sri Mulyani dan Airlangga
27 Juni 2024 00:38 WIB
![Likuiditas Perekonomian Menurun, Komisi XI: Ini Jadi Perbincangan di Kalangan Dunia Usaha Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/misbakhun.webp)
Likuiditas Perekonomian Menurun, Komisi XI: Ini Jadi Perbincangan di Kalangan Dunia Usaha
24 Juni 2024 19:56 WIB