BI Pertahankan Suku Bunga 6% hingga Pertengahan Tahun 2024? Ekonom: Rupiah Makin Tertekan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Oktober 2023 16:02 WIB
Ekonom Prof
Ekonom Prof

Jakarta, MI - Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan angkat bicara beredarnya isu tentang Bank Indonesia yang akan mempertahankan suku bunga 6% hingga pertengahan tahun 2024.

Menurut dia, kabar itu sepertinya hanya untuk menenangkan pasar saja dan itu terlalu dini jika Bank Indonesia (BI) mengatakan untuk mempertahankan hingga pertengahan tahun 2024. Pasalnya tekanan rupiah masih cukup berat. 

"Untuk itu saya menilai BI harus pertahankan kurs rupiah melalui intervensi atau menaikkan suku bunga," kata Anthony kepada Monitorindonesia. com, Kamis (26/10). 

"Jika intervensi sudah tidak kuat maka, kenaikan suku bunga tidak terhindarkan," tambahnya. 

Selain itu, kata pengamat ekonomi ini, kebijakan suku bunga BI juga tergantung dari kebijakan moneter negara lain, khususnya Bank Sentral Amerika Serikat, the FED.

Anthony menilai, kurs rupiah yang hampir mencapai Rp16.000 per dolar AS disebabkan karena fundamental ekonomi Indonesia memang buruk. Oleh sebab itu BI terus berupaya mempertahankan kurs di bawah Rp16.000 per dolar AS. 

"Selain intervensi kurs, menaikkan suku bunga. Tentu saja semua ini sangat berat," tegasnya 

Ia juga memprediksi mata uang rupiah beberapa bulan ke depan akan mengalami tekanan yang semakin berat. Karena defisit transaksi berjalan meningkat seiring berjalannya pertumbuhan ekonomi global. 

"Selain itu adanya aliran modal dari luar negeri yang minus, yang berdampak pada perlambatan gerakan mata uang rupiah," tukasnya. 

Diketahui, salah satu media asing bernama Channel News Asia (CNA) menuliskan artikel tentang penanganan Bank Indonesia (BI) atas melemahnya Kurs Rupiah terhadap dolar AS.

Dalam tulisan berbahasa Inggris itu, media tersebut menulis dengan judul 

'Bank Indonesia likely to hold key rate at 6.00% through mid-2024- Reuters poll' (Bank Indonesia kemungkinan akan mempertahankan suku bunga utama pada 6,00% hingga pertengahan tahun 2024 – jajak pendapat Reuters-red). (Han)