Beras Impor Sebanyak 1,5 Juta Ton Masuk RI Januari 2024
![Rendy Bimantara](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Beras Impor Sebanyak 1,5 Juta Ton Masuk RI Januari 2024 Distribusi Beras [Foto: Shutterstock]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/y2Q8svU5KrHBVdIj8dPLbzfN24OYe53KW4w8Imdo.jpg)
Jakarta, MI - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, bahwa 1,5 juta ton beras impor tambahan akan masuk pada pertengahan bulan Januari 2024. Sedangkan, sisa 600 ribu ton lainnya dari penugasan awal sebanyak 2 juta ton akan masuk dalam waktu dekat.
"Ini kita pastikan langsung tersebar di seluruh Indonesia, tidak di satu dua port (pelabuhan), tapi di seluruh port," kata Arief dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kementerian Dalam Negeri, Senin (6/11).
Arief mengatakan saat ini semua harga komoditas pangan sudah cenderung datar di tingkat produsen. Namun, tiga komoditas pangan diperkirakan naik di tingkat konsumen yakni beras, jagung, dan gula pasir.
Beras impor akan segera dibongkar oleh pemerintah di delapan port, dan kemudian segera didistribusikan ke pasar.Pemerintah juga berencana mengimpor 250 ribu ton jagung pada pertengahan November ini.
Dampak El Nino yang semakin besar di seluruh dunia mendorong banyak negara, untuk mempertahankan stok pangannya dan membatasi ekspor.
Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, sejak India melakukan pembatasan, impor beras ke Indonesia juga mengalami penurunan.
"Proporsi impor beras asal India hanya memberikan kontribusi sebesar 0,39 persen dari total impor beras," kata Amalia dalam konferensi pers, beberapa waktu lalu.
Amalia mengungkapkan larangan ekspor beras Bangladesh dan Rusia tidak berdampak langsung kepada Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kedua negara tersebut bukan negara asal impor beras utama ke Indonesia.
Pembatasan dari tiga negara tersebut membuat impor beras Indonesia beralih ke negara lain. BPS mencatat impor beras terbesar ke Indonesia berasal dari Vietnam dan Thailand. (Ran)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![BPK Temukan Penyimpangan Perjalanan Dinas Kementerian PUPR Rp 6,9 M, BPS Rp 3,56 M dan KPU Rp 2 M KPU RI (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bpk-temukan-penyimpangan-perjalanan-dinas-kementerian-pupr-rp-69-m-bps-rp-356-m-dan-kpu-rp-2-m.webp)
BPK Temukan Penyimpangan Perjalanan Dinas Kementerian PUPR Rp 6,9 M, BPS Rp 3,56 M dan KPU Rp 2 M
7 Juni 2024 20:49 WIB
![Dunia Terbalik? Indonesia Lahannya Banyak, Malah Impor Cabai-Bawang Putih Bawang Putih dan Cabai (Foto: Dok MI/An)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bawang-putih-dan-cabai.webp)
Dunia Terbalik? Indonesia Lahannya Banyak, Malah Impor Cabai-Bawang Putih
20 Mei 2024 00:20 WIB
![BPS Catat Inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari Tahun-tahun Sebelumnya Gedung Badan Pusat Statistik (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/gedung-badan-pusat-statistik-foto-ist.webp)
BPS Catat Inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari Tahun-tahun Sebelumnya
2 Mei 2024 17:12 WIB
![PDIP Minta Pemerintah Tak Bergantung pada Negara Tetangga Soal Kebutuhan Beras Anggota DPR RI fraksi PDIP, Aria Bima (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/b21cedbf-f1a9-460d-a369-47d38d911588.jpg)
PDIP Minta Pemerintah Tak Bergantung pada Negara Tetangga Soal Kebutuhan Beras
5 Maret 2024 13:08 WIB