IHSG Tertekan Penurunan Saham Prajogo Pangestu

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 21 November 2023 20:37 WIB
Ilustrasi IHSG Turun (Foto: Freepik)
Ilustrasi IHSG Turun (Foto: Freepik)

Jakarta, MI – Pada perdagangan Selasa, 21 November 2023, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi setelah turunnya saham Prajogo Pangestu seperti BREN, CUAN, dan BRPT. IHSG turun 0,61%, atau 33 poin, ke 6.961. Menjelang akhir sesi, indeks komposit sempat kembali ke level 7.010.

Penurunan indeks komposit salah satunya disebabkan oleh penurunan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). Sebagaimana diketahui, emiten milik Prajogo Pangestu itu kini memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp869 triliun atau kedua terbesar setelah Bank BCA.

 Saham BREN turun 7,7% ke level Rp6.275 per unit. Berdasarkan data RTI, investor melakukan strategi HAKI alias hajar kiri pada perdagangan hari ini.

 Sementara itu, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian S. Manullang mengakui operator memang sedang mengawasi pergerakan saham milik Prajogo Pangestu tersebut.

"Pergerakan saham BREN, kami pantau terus dan sejauh ini sudah dilakukan tindakan pengawasan UMA dan suspensi Cooling Down pada 2 sesi. Tindakan pengawasan selanjutnya akan dilakukan apabila dari hasil pemantauan bursa diperlukan tindakan tersebut," tegasnya.

 Penurunan harga saham BREN menjadi seperti efek domino bagi saham-saham berelasi. Misalnya saja saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang turun 4,4% ke 6.500, lalu disusul oleh PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) sebesar 8,77% ke Rp1.040, dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) satgnan di level Rp2.890.

Investor tercatat melakukan transaksi sebanyak 1 juta kali atas 22 triliun saham sampai perdagangan berakhir, dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp9 triliun, menurut data RTI.

Sentimen yang memengaruhi IHSG dari eksternal termasuk Bank Sentral China yang memutuskan untuk menahan 1-year loan prime rate di 3,45% dan 5-year di 4,2%. Keputusan ini, memicu rebound pada indeks-indeks regional Asia kemarin.

 Selain itu, masih terkait kebijakan moneter, pasar mengantisipasi FOMC Minutes yang akan dirilis pada Selasa. Diharapkan ada konfirmasi mengenai petunjuk bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuan pada FOMC Desember 2023.(Ran)