Harga Batu Bara 2024 Diprediksi Berkisar US$140

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 28 November 2023 10:57 WIB
Pertambangan Batu Bara (Foto: Freepik)
Pertambangan Batu Bara (Foto: Freepik)

Jakarta, MI - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), sebuah perusahaan BUMN tambang, memperkirakan harga batu bara akan berkisar antara US$130 dan US$140 per ton pada tahun 2024.

Harga batu bara Newcastle rata-rata turun 48% selama sembilan bulan pertama tahun 2023 menjadi US$185 per ton. Harga jual batu bara PTBA per September 2023 adalah Rp1,3 juta per ton, turun dari 1 juta ton pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Harga batu bara Newcastle diperkirakan masih melemah pada kuartal IV/2023 karena penurunan permintaan batu bara kalori tinggi di Eropa. Pada 2024, diperkirakan harga batu bara Newcastle berkisar di US$130-140 per ton, sedangkan ICI-3 di kisaran US$75 per ton.

 "Kami berharap koreksi harga batu bara cenderung terbatas pada 2024, dan kami melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya," papar Farida Thamrin, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Senin (27/11).

Per September 2023, PTBA memproduksi batu bara 31,9 juta ton, naik 15% year on year (yoy) dari 27,7 juta ton per September 2022. Volume penjualan batu bara PTBA juga naik 15% yoy menuju 27 juta ton dari sebelumnya 23,5 juta ton, dan volume angkutan kereta api 23,7 juta ton naik 12% dari sebelumnya 21,1 juta ton.

 "Sampai akhir 2023, kami menargetkan produksi batu bara 41 juta ton. PTBA secara bertahap ingin meningkatkan kapasitas produksinya," jelas Farida.

Produksi batu bara PTBA memang cenderung naik dalam 3 tahun terakhir. Pada 2022, produksi batu bara mencapai 37,14 juta ton, 2021 sebesar 30,04 juta ton, dan 2020 (saat puncak Covid-19) sebesar 24,82 juta ton.

Untuk menyiasati penurunan harga batu bara, sambung Farida, PTBA melakukan efisiensi beban, optimalisasi digitalisasi pertambangan, dan memacu ekspor.

 "Per September 2023, porsi penjualan ekspor naik 15% menjadi 42%, dibandingkan tahun sebelumnya 38%. Salah satu cara PTBA menyiasati penurunan harga batu bara ialah dengan meningkatkan ekspor sehingga kinerja tetap terjaga," jelasnya.

Mayoritas penjualan PTBA di pasar ekspor adalah India sebesar 14%, selanjutnya Korea Selatan 8%, China 7%, Kamboja 3%, dan negara lainnya 10%. Menurut Farida, PTBA juga memiliki sejumlah konsumen dari negara-negara Eropa.(Ran)