Cegah Inflasi di Lombok Tengah, Pemeritah Berikan Bantuan Beras Sampai Juni 2024

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 15 Januari 2024 06:00 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto Saat Memberikan Bantuan Beras Kepada Masyarakat Lombok Tengah. (Foto: ANTARA)
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto Saat Memberikan Bantuan Beras Kepada Masyarakat Lombok Tengah. (Foto: ANTARA)

Lombok Tengah, MI – Demi mencegah terjadinya inflasi atas dampak El Nino, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyalurkan bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada warga di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
 
Airlangga menjelaskan, demi meringankan beban masyarakat berstatus ekonomi rendah, Pemerintah saat ini telah memperpanjang penyaluran bantuan pangan CBP kepada mereka sampai Juni 2024. 

"Ini untuk meringankan beban masyarakat ekonomi rendah yang terkena dampak El Nino, sehingga program ini dilanjutkan sampai Juni 2024 mendatang," kata Menko Airlangga Hartarto saat acara temu wicara bersama keluarga penerima bantuan di Kantor Desa Kuta, Minggu (14/1)

Adapun jumlah dari masyarakat yang menerima bantuan yaitu sebanyak 22 juta orang, masing-masing dari mereka mendapat jatah bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulannya.

"Penerima bantuan ini mencapai 22 juta orang, termasuk warga Lombok Tengah yang diberikan 10 kilogram per bulan," kata Airlangga.

Airlangga pun mejelaskan kepada masyarakat, penyaluran bantuan beras pada awal 2024 ini sebenarnya merupakan program lanjutan tahap pertama yang telah disalurkan sejak bulan September, Oktober, November dan Desember 2023.

Ia mengatakan sebelumnya Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian telah melaksanakan rapat kabinet bersama Presiden Jokowi untuk melanjutkan program penyaluran bantuan beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak El Nino sebesar Rp 200 ribu per bulan, karena musim tanam saat ini mundur dan musim panen diperkirakan mulai Maret hingga Juni. Oleh karena itu, Presiden meminta program dampak El Nino ini dilanjutkan hingga Juni 2024.

lebih lanjut, Hartanto menjelaskan lagi bahwa jenis bantuan yang diberikan kepada masyarakat terbagi jadi dua bagian yaitu ada masyarakat yang menerima beras dan ada yang menerima BLT. Sedangkan, bagi masyarakat yang status ekonominya bagus mereka tidak akan diberikan bantuan itu.

"Kalau ekonomi bagus, tidak diberikan. Program ini diharapkan untuk menjaga inflasi dan harga beras tidak melonjak akibat dampak El Nino," ucapnya.