Pengamat: Sikap Tom Lembong Seperti Membela Kepentingan Ekonomi Asing

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 28 Januari 2024 09:02 WIB
Thomas Lembong Co-Captain Timnas AMIN (Anies-Muhaimin). (Foto: Ist)
Thomas Lembong Co-Captain Timnas AMIN (Anies-Muhaimin). (Foto: Ist)

Jakarta, MI – Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos menilai sikap Tom Lembong yang begitu aktif menyerang program industri hilirisasi pemerintah sangat terkesan seperti negara-negara asing yang menolak program hilirisasi.

“Tom Lembong yang begitu aktif menyerang hilirisasi terkesan justru mengambil posisi yang sama dengan negera-negara Uni Eropa dan Amerika yang getol menolak hilirisasi Indonesia bahkan Indonesia digugat dan dikalahkan di WTO dan Indonesia harus banding,” Jelas Subiran kepada wartawan monitorindonesia.com di Jakarta, Sabtu (28/1).

Subiran menjelaskan, hilirisasi yang diperjuangkan keras oleh Presiden Jokowi dan tim telah terbukti memberikan manfaat langsung kepada pendapatan negara dan bahkan sejak Indonesia merdeka hingga hari ini, baru kali ini ada program pemerintah yang menjadikan negara kita berdaulat secara ekonomi dan politik dikanca pertarungan ekonomi dan politik global, tetapi anehnya malah justru dijatuhkan oleh Tom Lembong dan koalisi perubahan.

Sikap Tom Lembong kini dinilai lebih membela kepentingan ekonomi negara lain, padahal negara lain selama ini telah mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia.

“Artinya, sikap Tom dan kolega justru lebih membela negara penjajah ekonomi yang tidak mau melihat Indonesia mandiri dan berdaulat secara ekonomi dalam mengelola sumber daya alamnya sendiri,” kata Subiran.

Apa Tom dan kolega, lanjut mau kita ekspor bahan mentah lagi seperti dulu, ekspor nikel mentah, semua bahan tambang mentah, yang untung siapa, kan negara asing. Kita hanya dapat kerusakan alamnya.

Tapi dengan program hilirisasi, kita bisa produksi sendiri, alih teknologi, literasi SDM, pemanfaatan penelitian, membuka lapangan pekerjaan baru karena bangun publik smelternya di Indonesia dan masih banyak manfaat lainnya.

Sebelumnya, Tom Lembong mengatakan program industri hilirisasi yang dilakukan pemerintah merupakan ‘Senjata Makan Tuan’.

Yang kita anti adalah hilirisasi yang tadi disebut oleh Pak Muhaimin, yang ugal-ugalan. Berujung pada konyol karena senjata makan tuan, saking gencarnya menggenjot smelter nikel, kemudian membanjiri dunia dengan suplai nikel sampai harganya anjlok," ungkap Tom dalam sebuah program diskusi, Selasa (23/1).