Panas! Ekonom Indef Sebut Hilirisasi Sesat dan Orientasi Prabowo adalah Proyek

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 7 Februari 2024 09:14 WIB
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. (Foto: MI/Zefry - Tangkap Layar)
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. (Foto: MI/Zefry - Tangkap Layar)

Jakarta, MI – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri, mengatakan bahwa ketika Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia maka orientasinya adalah proyek.

“Keliatan sekali Prabowo ini orientasinya proyek,” ucap Faisal dalam Diskusi Publik Indef Atas Debat Kelima Pilpres, Senin (5/2).,  

Faisal mengungkapkan, nanti Prabowo akan membuat pabrik handphone (Hp) di Indonesia dengan mengimpor 100 persen bahan baku. Sebab, saat ini Indonesia tidak memilikinya.

“Norak banget kita bikin pabrik hp 100 persen di Indonesia, tapi 99 persen bahan bakunya impor. Itu yang bakalan terjadi di era Prabowo,” ucapnya.

Faisal menegaskan bahwa membuat handphone bukan sesuatu yang mudah. Sementara saat ini Indonesia masih belum memiliki sumber daya yang dibutuhkan.

“Emangnya bikin Hp gampang? Chipsnya darimana? Nggak ada akita. Layarnya? Nggak ada. China aja enggak punya apalagi Indonesia? Layarnya Sebagian besar dari Korea. Chipnya Sebagian besar dari Taiwan. Jadi dunia ini hidup dalam yang namanya global supply chain,” paparnya.

Enggak keren, lanjutnya, kalo Indonesia memproduksi Hp sendiri tapi enggak laku ke luar negeri, jadi buat rakyatnya. Nah rakyatnya juga enggak mau. Anda senang Samsung Galaxy kan? Senang Iphone kan? Jadi gimana? Nanti petani dikasi Handphone, PNS dikasi Handphone. Dia tidak membangun industri itu Namanya.

“Itu yang saya sedih, tidak dibicarakan yang namanya industrial policy. Pokoknya hilirisasi. Hilirisasi itu konsep yang sesat. Saya bisa debat deh sama luhut Pandjaitan,” pungkasnya.