Waka MPR: Jaminan Ketersediaan Bahan Pokok Harus Dibarengi Stabilitas Harga

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 6 Maret 2024 20:34 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat [Foto: Doc. MPR]
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat [Foto: Doc. MPR]

Jakarta, MI - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, jaminan ketersediaan stok kebutuhan pokok mesti disertai dengan stabilitas harga, untuk meredam kekhawatiran masyarakat. 

Hal itu diungkapkan Rarie, sapaan akrabnya, saat membuka diskusi daring bertema Pemenuhan Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran, yang digelar oleh Forum Diskusi Denpasar 12, pada Rabu (6/3/2024). 

"Pasca-pemilu khususnya sepekan terakhir, harga kebutuhan pokok melonjak. Lonjakan harga itu seringkali dikaitkan dengan lonjakan permintaan dan kurangnya ketersediaan pangan buntut dampak El Nino di sejumlah daerah," kata Rarie.

Meskipun pemerintah telah menjamin ketersediaan kebutuhan pokok, ujar Lestari, lonjakan harga bahan pokok masih terjadi di sejumlah daerah di tanah air. 

Bahkan, kata dia, fenomena panic buying sempat terjadi di sejumlah daerah karena masyarakat khawatir, kehabisan pasokan beras. 

"Kenaikan harga menjelang Ramadan dan Lebaran, selalu berulang seperti sebuah siklus," ujarnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai, para pemangku kepentingan harus konsisten mengkaji berbagai faktor, terkait penyebab kenaikan harga-harga bahan pokok di tanah air, agar segera menghadirkan solusi. 

Rerie mengajak semua pihak untuk berperan secara aktif dalam mengatasi fenomena kenaikan harga bahan pokok, yang terjadi sehingga mampu meredam kekhawatiran masyarakat. 

Diskusi yang dimoderatori Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI, Dr. Radityo Fajar Arianto, menghadirkan Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
Penting, Kementerian Perdagangan RI, Bambang Wisnubroto, dan Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, Dr. I gusti Ketut Astawa. 

Kemudian, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik, Perum Bulog, Epi Sulandari dan Guru Besar Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Prof. Bustanul Arifin, sebagai narasumber.