Pemerintah Dorong KEK Pariwisata: Jalur Cepat Devisa Mengalir


Jakarta, MI - Pemerintah semakin serius menggenjot devisa negara melalui sektor pariwisata, dinilai bisa mendatangkan devisa dengan cepat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata menjadi prioritas pengembangan karena terbukti mampu mendatangkan devisa yang cepat untuk negara.
Salah satu strategi andalan yang tengah dipersiapkan adalah pembukaan jalur penerbangan internasional langsung menuju kawasan-kawasan pariwisata unggulan.
Ini dinilai akan mempermudah akses wisatawan mancanegara sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi daerah.
"Pariwisata ini bisa mendatangkan devisa cepat. Nah oleh karena itu kita mau mencoba membuka regional airline, sehingga mereka bisa langsung ke tujuannya. Sebagai contoh, via Mandalika, kemudian juga Labuan Bajo kalau bencananya sudah selesai, nah ini akses pesawat langsungnya akan coba didorong. Sehingga dengan demikian pintu untuk menarik turis semakin besar," ujar Airlangga di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Airlangga mengatakan, pembukaan jalur internasional secara langsung ke daerah KEK Pariwisata berperan penting, dan juga sejalan untuk mengembalikan kondisi serupa seperti saat pandemi COVID-19 belum terjadi.
Hal itu dapat menjadi daya tarik dari KEK Pariwisata, maka dari itu pemerintah akan mengupayakan kembalinya regional flight sebagai dukungan pengembangan KEK.
"Kalau nggak ada penerbangan, bagaimana turis datang? Kalau dia harus ke Jakarta dulu, dari Jakarta baru ke katakanlah ke Mandalika, ke Labuan Bajo. Atau harus ke Jakarta dulu, baru Sulawesi Utara kan bolak-balik. Pre-COVID-19 dulu direct flight-nya banyak dari regional langsung," tutur Airlangga.
Airlangga sebelumnya juga menekankan kontribusi besar KEK terhadap perekonomian nasional. Dalam pembahasan KEK pada Senin (9/12/2024), ia menyatakan bahwa pengembangan kawasan ekonomi khusus menjadi salah satu langkah strategis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun.
Ia menambahkan masifnya aliran investasi yang masuk serta aktivitas industri dari 24 KEK yang sudah ditetapkan pemerintah dapat memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
"Mengingat arahan Presiden dalam mengejar pertumbuhan ekonomi delapan persen, salah satunya inisiatif yang dapat mewujudkan ini adalah lewat KEK," ucap Airlangga di Jakarta, Senin (17/12/2024).
Airlangga juga memaparkan, di negara lain seperti China, Vietnam, dan Thailand, konsep KEK telah lebih dulu dikembangkan. Maka dari itu, Indonesia juga harus turut mulai berfokus membangun KEK yang produktif guna mengejar ketertinggalan dengan negara ASEAN lainnya.
"Kita tidak punya waktu banyak, target kita (pengembangan KEK) tiga sampai empat tahun," tandasnya.
Adapun realisasi investasi KEK secara kumulatif hingga kuartal III-2024 telah mencapai Rp242,5 triliun. Sementara, penyerapan tenaga kerja hingga September 2024 mencapai 151.260 orang dengan 394 pelaku usaha.
Saat ini, terdapat 24 KEK, yang terdiri atas 12 KEK industri yaitu Gresik, Kendal, Sei Mangkei, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Morotai, Palu, Sorong, MBTK, Bitung, Tanjung Sauh, dan Setangga.
Topik:
kawasan-ekonomi-khusus pariwisata kek devisa-negara investasi-kekBerita Sebelumnya
Harga iPhone Turun Tajam, Segini Harganya di Indonesia!
Berita Selanjutnya
Dividen Rp3,2 Triliun dari ADRO Siap Dibagikan, Catat Tanggalnya!
Berita Terkait

Imbas Situasi Tak Kondusif, Penjualan Tiket Pesawat Melonjak 27% dalam Sepekan
1 September 2025 17:17 WIB

Operasional GI dan Jalur SUTT Kisaran Sei Mangkei Belum Optimal, BPK Ungkap Biang Keroknya
5 Juli 2025 09:14 WIB