Harga CPO Merosot, Tertekan Sentimen Global Minyak Nabati

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 29 Agustus 2025 14:41 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (28/8/2025), seiring dengan sentimen negatif yang melanda pasar minyak nabati global.

Berdasarkan data BMD, kontrak berjangka CPO September 2025 terkoreksi 37 Ringgit Malaysia menjadi 4.375 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak Oktober 2025 juga anjlok 37 Ringgit Malaysia ke posisi 4.414 Ringgit Malaysia per ton.

Pelemahan berlanjut pada kontrak November 2025 yang susut 39 Ringgit Malaysia ke level 4.449 Ringgit Malaysia per ton, serta kontrak Desember 2025 yang terpangkas 40 Ringgit Malaysia menjadi 4.472 Ringgit Malaysia per ton.

Sementara itu, kontrak berjangka CPO Januari 2026 terkoreksi 38 Ringgit Malaysia menjadi 4.483 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Februari 2026 turun 34 Ringgit Malaysia menjadi 4.474 Ringgit Malaysia per ton.

Mengutip Bernama, Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, menyebut bahwa sentimen pasar tertekan oleh tidak adanya konfirmasi yang kredibel terkait rumor bahwa India akan menurunkan bea masuk impor CPO dan turunannya.

“Pada Rabu sempat beredar kabar bahwa India mungkin memangkas bea masuk CPO dan minyak sawit olahan, sehingga harga kontrak di Bursa Malaysia sempat naik. Namun, hingga kini tidak ada bukti kuat bahwa India akan benar-benar melakukan langkah tersebut. Karena itu, pasar kembali menyesuaikan diri dengan realitas,” tuturnya.

Topik:

minyak-sawit-mentah harga-cpo