Kemenperin Ajukan Tambahan Anggaran Rp1,46 Triliun di 2026

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 3 September 2025 13:52 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Dok Kemenperin)
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Dok Kemenperin)

Jakarta, MI - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp1,46 triliun dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Usulan ini disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (3/9/2025).

“Tambahan ini ditujukan untuk membiayai 222 kegiatan strategis yang dinilai dapat berdampak langsung untuk pertumbuhan industri nasional” ujar Agus dalam paparannya.

Dengan usulan tersebut, pagu anggaran Kemenperin untuk 2026 akan mencapai Rp3,97 triliun, naik signifikan dari alokasi awal sebesar Rp2,5 triliun.

Agus menyampaikan, penambahan anggaran tersebut terutama akan digunakan untuk 8 kegiatan utama yang diusulan oleh Kementerian Perindustrian diantaranya menjadi partner country Pameran Industri Internasional INNOPROM di Rusia sebesaer Rp 202 miliar, Pengadaan perlatan laboratorium pendukung penerapan SNI Wajib sebesar Rp185 miliar.

Selain itu, Kementerian perindustrian juga mengusulkan adanya pengadaan saran dan prasarana pendidikan dan pelatihan vokasi industri sebesar Rp120 miliar, Hilirisasi Sumber Daya Alan dan Pengembangan Industri Prioritas sebesar Rp113,7 miliar dan pengembangan IKM melalui sertifikasi, adopsi teknologi, kemitraan, pembiayaan dan akses pasar sebesar Rp107 miliar.

Kemenperin mengajukan alokasi anggaran sebesar Rp101 miliar untuk restrukturisasi mesin dan peralatan industri. Selain itu, sekitar Rp76 miliar akan dialokasikan bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi dan menengah vokasi industri, serta Rp53,9 miliar untuk pelatihan vokasi di sektor industri prioritas.

Sebagai catatan, total anggaran Kemenperin pada 2026 ditetapkan sebesar Rp2,5 triliun, yang terbagi ke dalam dua fungsi utama, yakni anggaran pendidikan sebesar Rp 685 miliar dan juga anggaran ekonomi sebesar Rp1,8 triliun.

“Anggaran Ekonomi akan digunakan untuk mengakselerasi pertumbuhan dan daya saing sektor industri manufaktur” kata Agus.

Topik:

kementerian-perindustrian anggaran rapbn-2026