Covid-19: Ilmuwan China Kembangkan Vaksin yang Bisa Dihirup

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 5 Juni 2021 21:10 WIB
Beijing, Monitorindonesia.com - Media nasional China melaporkan bahwa para ilmuwan sedang melakukan pengembangan vaksin Covid-19 yang bisa dihirup. Kantor administrasi obat dan makanan di Cina telah menyetujui vaksin tersebut untuk dilakukan uji lanjutan secara klinis dan diaplikasikan untuk keperluan gawat darurat. Juga di China, vaksin Sinovac Biotech Covid-19 telah disetujui untuk keperluan gawat darurat bagi anak-anak muda yang berusia antara 3 sampai 17 tahun, kepala perusahaan, Yin Weidong mengatakan melalui siaram televisi nasional China Jumat (04/06/2021). Program vaksinasi di Chona saat ini dibatasi hanya untuk yang berusia 18 tahun ke atas. Dalam upaya Afganistan menekan jumlah peningkatan kasus Covid-19, mereka telah mendapatkan informasi bahwa dosis vaksin sebanyak 3 juta dosis yang diharapkan dari WHO pada bulan April lalu tidak akan tiba di negaranya sampai Agustus mendatang, menurut asosiasi pers. Juru bicara menteri kesehatan Afghanistan Ghulam Dastihie Nazari mengatakan kepada AP bahwa pihaknya telah mencoba meminta bantuan kepada beberapa kedutaan tetapi belum menerima vaksin sama sekali. "Kita sedang mengalami krisis" tambahnya. Pada Sabtu (05/06/2021) menteri kesehatan India melaporkan kasus baru Covid-19 sebanyak 120,529 yang terkonfirmasi selama 24 jam terakhir merupakan jumlah harian yang paling sedikit selama 58 hari terakhir. Lebih dari 3,000 kasus kematian juga tercatat. Lembaga pengaturan produk kesehatan dan obata -obatan di Inggris Jumat (04/05/2021) telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech bisa digunakan untuk usia 12-15 tahun. Keputusan tersebut juga mengikuti kebijakan yang mirip dengan AS dan regulator Uni Eropa. Sekretaris kesehatan Inggris, Matt Hancock menyambut berita tersebut Jumat (04/06/2021) dan mengatakan bahwa dia akan menunggu saran klinis dari persatuan panitia pelaksana program vaksinasi dan imunisasi terkait bagaimana vaksin tersebut akan didaftarkan. Dia menambahkan bahwa Inggris seharusnya mempunyai pasokan vaksin yang cukup untuk melakukan penyuntikan terhadap para remaja Inggris. Sementara itu Kepala Pusat Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di AS, Rochelle Walensky Jumat (04/06/2021) menekankan kepada para orang tua untuk menyuruh anak-anak mereka melakukan penyuntikan vaksin secepat mungkin, menimbang jumlah peningkatan anak remaja usia 12-17 tahun yang dirawat di rumah sakit dari Januari ke April. Penelitian menunjukkan bahwa sepertiga dari mereka yang dirawat di rumah sakit merupakan pasien dengan perwatan intensif dan 5% pasien tersebut menggunakan ventilator. Walensky mengatakan bahwa situasi seperti ini membuatnya sedih dan ini membuktikan bahkan para pasien yang masih mida juga bisa terjangkit penyakit serius akibat terinfeksi virus Covid-19. Johns Hopkins, Pusat Sumber Informasi Covid-19 melaporkan Sabtu pagi (05/06/2021) bahwa lebih dari 172 juta kasus terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia. AS di posisi teratas dengan jumlah mencapai 33.3 juta kasus, kemudian diikuti oleh India dengan 28.7 juta kasus dan Brazil dengan hampir 17 juta kasus.[Yohana RJ]   Sumber : VOA

Topik:

-